REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Proyek balai Desa Sungai Buaya, Kecamatan Rawajitu Utara, Kabupaten Mesuji, Lampung, terbengkalai. Warga kesulitan untuk mengadakan pertemua desa.
Kepala Desa Sungai Buaya, Mujiono, mengatakan bangunan balai desa itu telah ditelantarkan beberapa pekan yang lalu. Namun ia mengaku tidak mengetahui siapa pemborongnya.
Karena selama mengerjakan bangunan, papan nama perusahaan yang menjadi pihak ketiganya tidak pernah dipasang.
“Hampir satu bulan, pemborongnya tidak kelihatan lagi," katanya dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (24/1).
Sedangkan bangunannya, kata dia, belum jadi. Ia tidak tahu siapa pemborongnya karena selama mengerjakan bangunan balai desa, mereka tidak pernah memasang plang nama CV nya.
Keberadaan para pekerja di desanya juga tidak pernah melapor kepada pamong setempat.
Mujiono berharap bangunan balai desa Sungai Buaya itu dapat segera diselesaikan sehingga dapat ditempati.
Selama ini acara-acara desa tidak memiliki tempat yang permanen dan banyak dilakukan di rumah pamong desa setempat.
Untuk itu, ia berharap pemerintah baik pemerintah provinsi Lampung maupun Pemkab Mesuji bisa segera melakukan tindakan tegas untuk menegur pemborongnya.
“Kami hanya berharap bapak Bupati Khamamik bisa melapor kepada bapak Gubernur Lampung biar pemborongnya kembali mengerjakan bangunan balai desa kami. Kalau kami bingung harus melapor kemana,” tandasnya. n mursalin yasland