REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Warga Purwakarta sempak panik. Ini lantaran 30 warganya mendadak lumpuh. Ternyata, warga terserang penyaki chikungunya.
Ika Rosmawati (35 tahun), penduduk Kampung Pangkalan, Desa Palinggihan, Plered, mengatakan, penyakit ini terjadi sejak sepekan terakhir. Saat itu, dia tiba-tiba mendadak sakit demam tinggi yang disertai ngilu di bagian persendian. Dua hari setelah itu, kaki kanannya terasa kaku dan sulit bergerak.
"Saya tak bisa menggerakan kedua kaki. Seolah-olah, lumpuh," ujar Ika, Kamis (24/1).
Ia mengaku pertama kali terserang penyakit tersebut. Ia baru tahu mengenai penyakit yang diidapnya setelah berobat ke klinik. Yaitu ketika dokter menyatakan gejala itu lantaran gigitan nyamuk.
Tak hanya Ika. Warga lain pun merasakan gejala yang sama. Bahkan, bisa dikatakan terjadi secara sporadis karena terjadi di beberapa RT.
"Jadi, yang terserangnya berpencar. Tidak satu lingkungan," tuturnya.
Kasi Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Purwakarta, Ano Nugraha mengatakan, warga yang terserang tersebar di beberapa titik di Kecamatan Plered. Seperti, Desa Cibogo, Kaum, dan Palinggihan.
"Jumlah yang terserang, mencapai 30 orang. Saat ini, kami sudah menginstruksikan ke Puskesmas setempat untuk melakukan penanggulangan dini," ujar Ano.
Ia pun meminta agar warga menjaga kebersihan lingkungan. Terutama, mengaplikasikan konsep 3 M, yakni mengubur, menguras dan menutup sarang-sarang penyakit. Konsep ini, dinilai mampu mencegah dan memutus mata rantai perkembangan nyamuk.
Penyakit Chikungunya itu disebabkan virus chick yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Albopictus. Setelah terjangkit, penderita akan mengalami demam, pusing, nyeri sendi, dan lemas.
Bahkan, disertai kelumpuhan sementara. Namun, penyakit itu akan berangsur sembuh dengan pengobatan teratur. Penderita dianjurkan untuk banyak meminum air putih dan menjaga kebersihan lingkungan.