Kamis 24 Jan 2013 15:18 WIB

Perbaikan Tanggul Jatiasih Baru 40 Persen

Rep: Reja Irfa Widodo / Red: Nidia Zuraya
Tanggul bekasi jebol
Foto: Novita
Tanggul bekasi jebol

REPUBLIKA.CO.ID, JATIASIH -- Proses perbaikan sementara tanggul yang jebol di Jatiasih, Bekasi, baru mencapai 40 persen. Pemerintah Kota Bekasi pun menargetkan perbaikan sementara tanggul tersebut bisa selesai dalam dua minggu.

Berdasarkan pantauan //Republika//, Kamis (24/1), perbaikan tanggul yang bocor di RW 08, Pondok Gede Permai (PGP), masih terus berjalan. Empat petugas dari Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbinmarta) ikut sekaligus mengawasi proses perbaikan tanggul itu. Selain itu juga ada bantuan dari warga sekitar, kuli sindang, dan sejumlah aparat TNI.

Proses perbaikan tanggul itu pun tengah memasuki tahap pemasangan beronjong kawat yang berisi batu kali, tanah dan pasir. Sedangkan, perbaikan di titik kedua jebolnya tanggul, di RW 10, belum juga diperbaiki.

Kepala Bidang Tata Air Disbinmarta Kota Bekasi Nurul Furqon menyatakan, proses perbaikan ini masih bersifat sementara. Sedangkan untuk perbaikan permanen akan dilakukan oleh Balai Besar Sungai Ciliwung dan Cisadane.

Menurut Furqon, ada dua titik tanggul di PGP yang kini perlu perbaikan. Paling parah adalah di RW 08. ''Sedangkan di RW 10, hanya ada beberapa titik yang bolong. Jadi tidak jebol secara langsung. Tapi, kami juga akan terus segera mengupayakan perbaikan di titik itu,'' ujarnya kepada Republika, saat ditemui di lokasi jebolnya tanggul, Kamis (24/1).

Furqon pun menyebut, proses perbaikan tanggul baru, khususnya di RW 08 baru mencapai 40 persen. Furqon pun beralasan, cuaca yang tidak menentu membuat pekerjaan sedikit tertunda. Ketersediaan material berupa batu kali juga menjadi alasan terhambatnya perbaikan tersebut. Pasokan batu kali dari Subang tersendat, karena banyaknya permintaan. ''Selain itu, hantaman air dari Kali Bekasi juga cukup keras,'' ujarnya.

Selain di PGP, Disbinmarta rencananya juga akan melakukan perbaikan dan pengamanan tanggul yang rusak. Titik tersebut adalah di Perumahan Kemang IFI, Perum Pekayon Asri, Perumahan Mitra Lestari, belakang Depnaker, dan di belakang Giant Mega Bekasi Hypermall.

Terkait dana anggaran yang dialokasikan untuk Disbinmarta, Furqon menyebutkan jumlah 514 juta rupiah. ''Tapi itu bukan hanya untuk beronjong kawat saja,'' katanya.

Sementara untuk pembersihan saluran air pasca banjir, Furqon mengaku pihaknya belum bisa melakukan langkah tersebut. Selain terkendala sarana berupa jumlah karung yang dibutuhkan, kurangnya jumlah personel juga menjadi alasan yang mengemuka. ''Prioritas utama kami saat ini adalah perbaikan dan pengamanan tanggul yang jebol di sepanjang Kali Bekasi,'' tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement