Kamis 24 Jan 2013 12:38 WIB

Banjir Surut, Sampah Menumpuk di Mana-Mana

Rep: Ilhami Rizqi Ashya/ Red: Heri Ruslan

REPUBLIKA.CO.ID, GROGOL -- Banjir telah surut di wilayah Jakarta Barat, namun sampah bekas banjir dan sampah di tempat bekas kamp pengungsian menumpuk hingga menyebabkan bau tidak sedap.

Di Grogol dekat terminal busway,  misalnya,  sampai dua hari lalu dijadikan tempat pengungsian warga yang rumahnya terendam banjir di Grogol dan sekitarnya, namun saat ini (Kamis, 24/1) tempat ini telah sepi pengungsi.

Hanya ada beberapa orang yang masih enggan pulang karena rumahnya masih kotor oleh lumpur yang masih bertahan disana. Namun sampah tampak menggunung ditempat yang kemarin dipakai untuk kamp pengungsian tersebut.

Hal ini tentu berbahaya bagi kesehatan karena selain menimbulkan bau tidak sedap, kesehatan pengungsi dan warga yang tinggal di sekitarnya akan terganggu bila sampah tidak segera diangkut.

Warga diminta untuk membantu pembersihan daerah pasca-banjir. Kasudin Kesehatan Jakarta Barat, Widyastuti, mengatakan pihaknya telah membentuk tim untuk penanggulangan masalah pasca banjir.

Gerakan pasca banjir dengan disifektanisasi dilakukan dengan pembagian disifektan dan alat-alat kebersihan untuk daerah yang sudah kering. "Disinfektan tentu untuk membunuh kuman, untuk pencegahan naiknya jumlah warga yang sakit akibat sampah dan kuman pasca banjir" ujar Widyastuti kepada Republika.

Untuk masalah kesehatan, selain membuat posko-posko kesehatan di titik-titik yang terkena banjir, Sudinkes juga membuat tim mobile menggunakan perahu karet yang tugasnya menghampiri korban banjir yang enggan meninggalkan rumah mereka yang terendam banjir.

Karena kurangnya tenaga yang dibutuhkan untuk mensukseskan Program Pasca Banjir ini, Sudinkes bekerja sama dengan beberapa insitusi pendidikan dan rumah sakit seperti Fak ultas Kedokteran Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Fakultas Kedokteran Universitar Ukrida dan Rumah Sakit Harapan Kita.

Tim Gabungan ini diharapkan dapat membantu mempercepat dan menaikkan efektivitas kinerja gerakan pascabanjir tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement