Rabu 23 Jan 2013 15:58 WIB

Warga Mengeluh Listrik Lampung Kerap Dimatikan

Rep: Mursalin Yasland/ Red: A.Syalaby Ichsan
Petugas PLN mengganti trafo listrik yang rusak (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Petugas PLN mengganti trafo listrik yang rusak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemadaman listrik terjadi saban  hujan turun di wilayah kota Bandar Lampung.

Aliran  rumah warga dan pertokoan langsung padam. Pemadaman yang sering terjadi ini, membuat masyarakat dan pemilik toko mengeluh karena mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sejumlah warga mengeluhkan kepada PT PLN yang selalu memadamkan aliran listrik khususnya saat hujan turun. Akibatnya, aktivitas dalam rumah, kantor, dan toko foto copy, serta SPBU tidak bisa beroperasi.

Hujan disertai angin kencang terus mengguyur kota Bandar Lampung, Rabu (23/1) petang. Hujan yang turun setiap petang dan malam hari ini, berdampak dengan aliran listrik yang mati hingga berjam-jam.

"Selama musim hujan ini, setiap hari listrik sering mati. Kadang matinya sampai lama. Kalau sudah begini (padam) tidak ada yang bisa dikerjakan lagi," kata Anugrah, warga Bandar Lampung, yang memiliki toko foto copy.

Kerugian juga dialami pemilik warnet. Setiap hari sering terjadi pemadaman yang tiba-tiba, membuat pelanggan warnet kabur. "Kami sangat dirugikan dengan pemadaman listrik setiap hujan turun. Sebab, kalau sudah mati lampu, pengunjung sepi," ujar Willy, pengelola warnet games di Jl Imam Bonjol, Kemiling.

Pemadaman listrik secara mendadak juga terjadi di wilayah Tulangbawang dan sekitarnya. Pemadaman listrik ini mengganggu aktivitas warga sehari-hari, termasuk perkantoran dan toko tutup lebih aweal.

General Manajer PT PLN Wilayah Lampung, Dyananto, pernah menjanjikan aliran listrik di wilayah usaha tidak akan terjadi pemadaman listrik secara bergilir lagi.

Kecuali, jika jaringan mengalami gangguan. Misalnya ada pohon yang rubuh mengganggu jaringan kabel lisrtrik, dan trafo yang terbakar. "Kalau pasokan daya listrik, kebutuhan Lampung mencukupi".

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement