REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR — Pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Selasa (22/1) berlangsung tertib.
Hingga saat penghitungan suara berlangsung keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) terjaga kondusifitasnya.
Gejolak politik yang dikhawatirkan dapat mengancam keamanan jalannya Pemilukada khususnya saat quick count tidak terjadi.
“Alhamdulilah, situasi Sulsel aman terkendali,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulsel, AKBP Endi Sutendi pada Republika, Selasa (22/1).
Endi mengatakan, eskalasi keamanan di tiap wilayah mampu pihak keamanan dan masyarakat sendiri jaga dengan baik.
Dikatakannya, sejak detik pemungutan suara hingga saat quick count berlangsung segala prosesnya berjalan tertib.
Dia berujar, instruksi tembak di tempat kepada perusuh yang dilontarkan oleh Kapolda Sulsel, Irjen Mudji Waluyo dinilai cukup efektif. Hingga kini, percikan-percikan rusuhnya masa belum terlalu terlihat.
“Kami harap polisi dan pihak kemanan mampu bersinergi untuk tetap menjaga situasi,” kata dia.
Dihubungi terpisah, Kapolrestabes Makassar Kombes Wisnu Sanjaya juga mengungkapkan hal senada dengan Endi.
Situasi di jantung Provinsi Sulsel ini dikatakannya terpantau aman. Masa pendukung dari para kandidat juga masih terlihat tertib menunggu hasil penghitungan cepat di pos pemenangannya masing-masing.
“Tidak ada anarki semua terkendali,” ujar dia pada Republika Selasa (22/1).
Wisnu mengakui, instruksi tentang tembak di tempat yang dilontarkan Kapolda cukup efektif meredam aksi rusuh masa pendukung. Terlebih, perintah langsung Kapolda ini sudah diketahui oleh masyarakat melalui beragam pengumuman.
Ia melanjutkan, beberapa tempat di Kota Makassar yang kini menjadi fokus perhelatan proses Pemilukada mendapat penjagaan ketat.
Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan rumah dinas gubernur yang merupakan kandidat incumbent dalam Pemilukada ini mendapat kawalan polisi.
“Masing-masing kami posisikan dua satuan setingat pleton petugas di lokasi,” ujar dia.
Dia juga berujar, proses pengawalan pengiriman kotak suara dari 15.601 Tempat Pemungutan Suara (TPS) ke kantor KPU di Kota Makassar juga berjalan lancar.
“Tentu kami kawal pengirimannya. Ada lima anggota Brimob dan satu anggota Polda Sulsel di tiap armada pengangkut kotak suara,” ujarnya.
Dirinya mengatakan, penggalangan keamanan di Kota Makassar sebagai sentra pesta demokrasi Sulsel ini akan terus diperketat. Dari keterangannya, seluruh petugas dari setiap satuan telah siaga dengan segala kemungkinan.
Apalagi menurutnya dengan kehadiran tiga pejabat Polri yang ikut memantau jalannya Pemilukada Sulsel ini ikut membuat mereka terpacu.
“Tiga pimpinan kami dari Mabes Polri turut serta memonitor, dan sampai saat ini situasi keamanan Kota Makassar masih sangat normal,” kata dia.
Seperti diketahui, tiga pejabat teras Mabes Polri, yaitu Kepala Divisi Propam Polri Irjen Syarifuddin, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri, Komjen Oegroseno, dan Kepala Korps Brigade Mobil Polri Irjen Unggung Cahyono ikut turun ke Sulsel memantau jalannya Pemilukada.