REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri diangkat menjadi Duta Besar Kehormatan Propinsi Jeju, Korea Selatan.
Hadir dalam pengangkatan yang berlangsung di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Senin (21/1) malam, Ketua DPR RI Marzuki Alie, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Dr Jimly Ash-Shiddiqi, para pejabat dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) serta wartawan.
Yang Yung-Keun, Presiden Jeju Tourism Organization mengungkapkan, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS merupakan tokoh yang memiliki peranan penting dalam inisiasi dan pelaksanaan kerjasama bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan, terutama dengan Provinsi Jeju Island.
Beberapa kerjasama yang telah dibangun atas prakarsa Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS, ungkap Yang, antara lain investasi pabrik pengolahan ikan di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat; investasi pembangunan pabrik es dan cold storage di Muara Angke, Jakarta dan pembangunan smelter logam mangan di Kupang.
''Prof Rokhmin juga selama ini menjadi penasihat senior untuk Lejel dan Sky TV LBS,'' jelas Yang.
Tak hanya itu, sambung Yang, peran penting yang telah dilakukan Prof Rokhmin adalah pengembangan kerja sama di bidang pendidikan; pengembangan kerja sama di bidang Pariwisata dan kerjasama penelitian dan pengembangan bidang pertanian antara Jeju Island dan Indonesia.
''Prof Rokhmin juga telah membuka beberapa peluang kerjasama antara Indonesia dengan provinsi Jeju Island antara lain ekspor kopi luwak, pengembangan health tourism antara lain dengan Halla General Hospital serta pengembangan rute penerbangan langsung antara Indonesia-Jeju Islan.''
Yang juga mengundang Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS dan beberapa tokoh nasional untuk mengunjungi Jeju Islan pada pertengahan tahun 2013. ''Melalui kerja sama yang semakin erat diharapkan akan mampu meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan kedua bangsa di masa yang akan datang,'' ungkapnya.
Prof Rokhmin mengaku sangat terhormat dengan pengangkatan dirinya sebagai Duta Besar Kehormatan Propinsi Jeju Korea Selatan. Ia sendiri mengaku sudah jatuh hati dengan Jeju Island Korea Selatan sejak penelitian 1988 saat menyelesaikan program S3 di Kanada.
''Saya melihat Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat luas. Dan Korea Selatan memiliki teknologi. Alangkah indahnya bila kedua negara ini bisa bekerjasama,'' ungkap Rokhmin optimistis.