REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi menyiapkan 12 ton beras tahun ini untuk disalurkan kepada para korban bencana dalam proses tanggap darurat.
"Ada penambahan jumlah persediaan beras sebanyak dua kali lipat dibanding tahun lalu enam ton," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo, Selasa.
Menurut Usman, sampai pekan ketiga Januari, beras yang sudah disalurkan kepada para korban bencana sudah mencapai satu ton karena tingginya angka bencana di awal tahun ini.
Selain beras, pihaknya juga menyiapkan kebutuhan darurat lainnya seperti mie instan, minyak goreng, sarden dan lain-lain.
Dari data BPBD, sampai saat ini sudah ada sekitar 50 laporan bencana yang melanda Kabupaten Sukabumi, seperti banjir, longsor, puting beliung, kebakaran dan pergerakan tanah. Daerah yang paling parah diterjang bencana yakni di Kecamatan Nagrak.
"Mayoritas laporan bencana tersebut adalah tanah longsor karena saat ini merupakan musim penghujan dan dari perhitungan sementara, kerugian masyarakat akibat terdampak bencana mencapai ratusan juta rupiah," tambahnya.
Dikatakannya, karena tingginya potensi bencana, pihaknya telah membentuk empat koordinator lapangan (korlap) penanggulangan bencana, yang setiap korlapnya dipimpin atau diketuai oleh kepala bidang di BPBD.
"Dibentuknya korlap ini untuk mempermudah kami dalam hal penanganan bencanam, sehingga jika terjadi bencana di beberapa kecamatan masing-masing korlap langsung bersama timnya menuju ke lokasi bencana," katanya.
Usman menambahkan, pihaknya juga saat ini sudah mendirikan posko induk penanggulangan bencana yang berada di Kantor BPBD, Jalan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.
Setiap harinya, di posko tersebut disiagakan petugas dari BPBD untuk mencatat dan menerima laporan jika terjadi bencana, yang tujuannya untuk mempercepat dalam hal penanggulangan bencana.