Selasa 22 Jan 2013 11:21 WIB

Jumlah Pengungsi Banjir Terus Berkurang

Rep: Esthi Maharani/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Pengungsi yang memanfaatkan Halte Transjakarta yang tidak beroperasi akibat banjir yang masih merendam kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (20/1).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Pengungsi yang memanfaatkan Halte Transjakarta yang tidak beroperasi akibat banjir yang masih merendam kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Ahad (20/1). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengatakan, jumlah pengungsi banjir Jakarta sudah menurun.

Angka pengungsi yang semula mencapai 40 ribuan orang sekarang hanya 18 ribuan saja. “Mungkin akan menurun lagi,” katanya saat ditemui sebelum rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (22/1).

Meski jumlahnya menurun, tuturnya,  perlengkapan dan kebutuhan logistik terlebih air bersih dan makanan tetap diperhatikan.

Hanya, Agung mengaku khawatir dengan penyakit-penyakit pasca-banjir. Terutama daerah-daerah yang tidak mengering sehingga perlu perhatian lebih.

“Sekarang bagaimana memikirkan kemungkinan penyakit yang muncul seperti diare dan lain-lain yang perlu dicegah,” katanya.

Meski tetap memperhatikan para pengungsi dan korban banjir yang hampir merata, saat ini pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terfokus di kawasan Jakarta Utara seperti Muara Baru dan Penjaringan.

Menurutnya, daerah tersebut masih banyak jumlah pengungsi dan air masih terbilang tinggi. Dari laporan BMKG yang diterimanya, cuaca Jakarta masih akan diwarnai hujan meskipun intensitasnya naik turun. Dia mengungkapkan, perkiraan cuaca saat ini akan berlangsung sampai pertengahan Februari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement