REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Dinas Peternakan Jawa Barat mencatat, dalam rentang Desember 2012 hingga pertengahan Januari 2013, jumlah kematian itik yang mati diduga akibat virus flu burung mencapai 22.963 ekor. Kematian itu terjadi di sejumlah wilayah di antaranya di Kabupaten Bandung, Kuningan, Majelengka Indramayu, dan Kabupaten Garut
"Jumlah kasus flu itik di Jabar sejak muncul flu ini pada Desember lalu sebanyak 29 kasus. Jumlah unggas yang matinya, mencapai 22.963 ekor. Sementara itu populasi unggas di Jabar sekitar 9 juta ekor," ujar Kepala Dinas Peternakan Jabar, Kusmayadie kepada wartawan Senin petang (21/1).
Koesmayadie mengatakan, hingga saat ini vaksin untuk flu itik belum ditemukan. Karena, pembuatan vaksin masih dalam proses di laboratorium. Untuk sementara, pencegahan penyebaran flu itik ini masih menggunkan vaksin flu burung yang ada. Yakni, vaksin H5N1.
"Untuk mencegah penyebaran flu itik, kami meminta kepada masyarakat untuk waspada,'' katanya.
Khusus kepada para peternak, kata dia, hendaknya kandang harus terawat dan selalu kering. Serta itiknya jangan diliarkan, sebaiknya disimpan saja di kandang.