REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Palang Merah Indonesia (PMI) mengerahkan ribuan relawannya untuk membantu proses evakuasi korban banjir yang melanda Ibukota Jakarta.
"Ribuan relawan muda dari PMI yang kami terjunkan untuk membantu para korban banjir di sana, tergantung besarnya bencana itu. Namun sekarang cukup relewan dari Jakarta saja," kata Ketua Umum PMI Pusat, Jusuf Kalla kepada wartawan usai menyampaikan kuliah umum di kampus Universitas Muhammadiyah Palangka Raya, Senin (21/1).
Dengan kekuatan relawan PMI yang selalu siap membantu apabila ada bencana, terlebih lagi selama ini sudah teruji di lapangan bisa mengurangi penderitaan manusia yang terkena dampak bencana baik alam ataupun karena ulah manusia, ia yakin akan bisa para relewan dapat bekerja dengan maksimal.
Ia mengaku prihatin melihat bencana banjir yang melanda Jakarta, yang menimpa semua kalangan tidak hanya yang mempunyai ekonomi menengah namun juga warga yang mampu. Menurutnya untuk menanggulangi bencana banjir di Jakarta, tidak bisa hanya dibebankan kepada Jokowi saja, akan tetapi diperlukan peran semua pihak.
Atas saran dari DPR yang menganjurkan Jokowi mempelajari cara menanggulangi bencana banjir ke Surabaya, ia menyambut baik, karena di Kota Pahlawan tersebut dianggap berhasil dalam menangani sampah.
"Memang perlu saling belajar dimanapun terlebih lagi untuk melihat keberhasilan daerah lain. Surabaya mungkin keberhasilan dalam kebersihannya, sehingga bisa mengurangi bencana banjir," katanya.
Ketika disinggung terkait wacana pemindahan Ibukota Pemerintahan ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah, menurutnya. dibutuhkan perencanaan yang sangat besar. Karena bukan hanya dipindahnya pemerintahan saja, tetapi sarana prasana lain uga harus dipikirkan baik gedung kantor maupun perumahan pegawainya. "Pegawai pusat sebanyak kurang lebih 200 ribu orang, ini yang harus dipikirkan," ucapnya.