REPUBLIKA.CO.ID, Setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 'latah' blusukan ke daerah terpencil di Tangerang, Ketua DPR RI Marzuki Alie pun tidak mau ketinggalan.
Marzuki blusukan ke beberapa titik banjir yang cukup parah di Binuang, Banten, Senin (21/1). Didampingi istrinya, Asmawati Alie, Marzuki mengunjungi desa yang nyaris belum mendapat sorotan sama sekali dari media massa.
Bahkan bantuan yang didatangkan kesana terbatas dari pemerintah daerah Serang dan Tangerang. Objek blusukan Marzuki dinilai tepat sasaran. Pasalnya,hampir 1.000 kepala keluarga di Desa Renged, tempat yang dikunjungi Marzuki pertama kali belum tersentuh bantuan.
Jalan menuju desa yang letaknya cukup terpelosok itu nyaris terputus lantaran banjir. Salah satu posko yang menampung banyak warga didirikan di halaman Pondok Pesantren Daar El Qurro, Jalan Raya Cikande-Kresek, Desa Renged, Kecamatan Binuang, Serang, Banten. Posko itu didirikan Jaringan Santri Indonesia (JSI), organisasi yang dibina Marzuki.
“Sudah delapan hari warga mengungsi, tidak hanya ratusan rumah yang terendam, tapi 300 hektare sawah gagal panen. Karena tidak mendapat bantuan, kedatangan Pak Ketua DPR menjadi satu-satunya harapan kami,” kata Djahadi, Kepala Desa Renged.
Marzuki menyanyangkan lambannya pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam menangani bencana di desa tersebut. Dijelaskannya, kunjungan yang dilakukannya merupakan murni sebagai anggota DPR di luar agenda DPR.
Sebab, menurut Marzuki, DPR tidak memeiliki anggaran untuk penanganan bencana alam karena di luar tugas pokok dan fungsinya."Ini bantuan sifatnya relawan dari DPR. Urunan dari anggota dan beberapa perusahaan yang peduli," ungkap Marzuki.
Penanganan korban bencana alam, lanjutnya, merupakan tugas, pokok, dan fungsi Kementerian Sosial dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun, secara kemanusiaan, DPR berinisiatif untuk menggalang dana guna membantu korban bencana.
Bantuan yang disalurkan DPR terdiri dari bantuan tenaga kesehatan dan obat-obatan bagi warga. Selain itu, diberikan juga kebutuhan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir kepada penduduk Binuang. Marzuki juga memberikan bantuan uang tunai sebagai sumbangan pribadi.
"Setelah banjir, dampaknya muncul penyakit. Kami bawa tim dokter, sejak pagi sudah 1200 orang dilayani sampai siang ini," kata Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat itu.