REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra telah melayangkan pinangan terhadap Hary Tanoesoedibyo. Ini menyusul keputusan bos MNC Group tersebut untuk mundur dari posisi Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Suhardi menyatakan akan segera memastikan status Hary Tanoe. Yaitu, apakah bersedia untuk bergabung ke partai binaan Prabowo Subianto tersebut atau tidak.
"Akan segera dipastikan dalam dua hari ke depan. Karena komunikasi dengan Gerindra cukup intensif," katanya ketika dihubungi, Senin (21/1).
Menurutnya, mundurnya Hary Tanoe dari Nasdem merupakan hak azasi politik pribadi seseorang. Karenannya, di alam demokrasi seperti ini langkah mundurnya Hary patut dihormati.
Saat ditanya soal kemungkinan Hary Tanoe menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo, Suhardi enggan berkomentar.
"Kita lihat saja nanti," ujarnya.
Hary keluar dari Nasdem karena adanya perubahan struktur di tingkat dewan pengurus pusat (DPP). Serta, terkait keinginan ketua dewan pembina Surya Paloh menjadi ketua umum.
Hary tidak menginginkan adanya perubahan dalam struktur kepengurusan yang sudah 70 persen diisi kader muda.