REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kecelakaan tragis terjadi di pintu perlintasan Desa Sawangan Kecamatan Kebasen Banyumas, Senin (21/1) siang. Sebuah mobil Avanza Hitam Nopol R 8640 WA, tertabrak KA Fajar Utama jurusan Jakarta-Yogyakarta. Akibat kecelakaan itu, tiga orang penumpang mobil Avanza meninggal di tempat.
Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Zakaria, korban yang meninggal dalam kejadian itu terdiri dari Jaka Arifudin (19) warga Kelurahan Tanjung Kecamatan Purwokerto Selatan, Talita Nike Pebriani (16) warga Kelurahan Pasirmuncang Kecamatan Purwokerto Barat, dan Lutfi Saeful Anam (26) warga Kelurahan Bantarsoka Kecamatan Kecamatan Purwokerto Barat.
Selain yang meninggal, dua orang penumpang mobil lainnya, mengalami luka parah. Kedua korban luka terdiri dari Sakum Toreh (27), warga Bantarsoka Kecamatan Purwokerto Barat dan Joni Priyono (32) warga Kelurahan Tanjung Kecamatan Purwokerto Selatan. ''Kedua korban luka saaat ini sudah dilarikan ke rumah sakit,'' jelas Zakaria.
Berdasarkan penuturan saksi mata, Sudarmanto, mobil yang ditumpangi lima penumpang tersebut, berencana hendak ke Desa Kalisalak Kecamatan Kebasen dari arah Pasar Sampang Kabupaten Cilacap. Ketika hendak melalui pintu perlintasan yang memang tidak berpalang pintu, mereka tidak melihat bila ada KA Fajar Utama hendak melintas dari arah Stasiun Purwokerto menuju Yogyakarta. Ketika mobil berada di atas rel,entah kenapa mobil itu mogok.
''Mobil tersebut sebenarnya cukup lama mogok di atas rel, sebelum tertabrak KA. Warga yang kebetulan ada di sekitar perlintasan, sebenarnya sudah berteriak-teriak meminta penumpangnya turun dan meninggalkan mobil. Tapi entah kenapa, mereka yang dalam mobil tersebut tidak juga keluar dari mobil sehingga akhirnya tertabrak KA,'' jelasnya.
Akibat tabrakan tersebut, mobil terpenmtal ke sawah hinggga sejauh 50 meter dari perlintasan. Bahkan mobil juga sempat menabrak tiang telepon di pinggir jalur kereta api sebelum akhirnya jatuh di sawah. Akibat tabrakan tersebut, kondisi mobil ringsek tak berbentuk lagi. ''Suara tabrakan terdengar keras sekali. Mungkin karena saat itu KA melaju sukup kencang,'' tambah Sudarmanto.
Humas PT KAI Daop V Purwokerto, Zakaria, mengatakan, setiap kendaraan yang hendak melalui jalur perlintasan KA, mestinya berhenti sejenak dulu dan melihat ke kiri dan kanan jalur KA apakah hendak ada KA yang melintas atau tidak. Apalagi bila hendak melintas perlintasan tak berpintu. ''Di wilayah Daop 5, banyak perlintasan yang belum berpintu. Karena itu, kami berharap pengendara kendaraan yang melalui perlintasan agar lebih berhati-hati,'' katanya.