Selasa 22 Jan 2013 02:08 WIB

Banjir Besar Bisa Untungkan Jakarta, Mengapa?

AM Fatwa
Foto: IST
AM Fatwa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AM Fatwa mengatakan, banjir besar di Jakarta saat ini bisa menjadi momentum bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengusulkan pembahasan RUU tentang Kota Megapolitan Jakarta.

"Bencana banjir besar di Jakarta saat ini telah membuka mata pemerintah pusat bahwa perlu koordinasi antara-pemerintah daerah serta antar-lembaga pemerintah untuk mengatasi banjir di Jakarta," kata AM Fatwa ketika pimpinan DPD RI menerima Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, di Gedung Nusantara III lantai delapan, Kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta.

Menurut AM Fatwa, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini mengalami kesulitan melakukan koordinasi dengan pemerintah dearah di sekitarnya serta dengan pemerintah pusat guna mengatasi bencana banjir di Jakarta.

Dengan adanya UU Kota Megapolitan Jakarta, menurut dia, maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki kewenangan lebih besar untuk melakukan koordinasi dengan daerah sekitarnya, termasuk untuk mengatasi bencana banjir. "RUU ini pernah diusulkan ketika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dipimpin Sutiyoso tapi belum mendapat persetujuan DPR RI untuk dibahas," katanya.

Menurut AM Fatwa, saat ini menjadi momentum untuk mengusulkan lagi RUU Kota Megapolitan Jakarta kepada DPR RI.

Ketua DPD RI, Irman Gusman mengatakan, hal itu merupakan gagasan baik untuk mengingatkan kembali DPR RI agar menyetujui pembahasan RUU tentang Kota Megapolitan Jakarta. "DPD RI mendukung usulan RUU Kota Megapolitan guna mengatasi banjir Jakarta," katanya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengatakan Pemerintah DKI Jakarta sudah melakukan penanggulangan jangka pendek terhadap bencana banjir di Jakarta seperti menyedot aor dan membuangnya ke laut, menyediakan lokasi pengungsian, serta memberikan bantuan makanan, pakaian, obat-obatan, dan pelayanan kesehatan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menurut dia, juga merencanakan mengatasi banjir jangja menengah dan jangka panjang seperti membuat sodetan kali dari Banjir Kanal Timur (BKT) ke laut, membuat waduk di Bogor, serta melakukan kajian untuk pembuatan "deep tunnel".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement