Ahad 20 Jan 2013 23:50 WIB

Banjir di Jakarta Pukul Bisnis Transportasi di Beberapa Daerah

Rep: Mursalin Yaslan, Indah Wulandari / Red: M Irwan Ariefyanto
mobil dan banjir/ilustrasi
Foto: Rakhmawati/Republika
mobil dan banjir/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG - Banjir yang melanda Ibu Kota DKI Jakarta berdampak pada usaha transportasi darat di Lampung. Pengusaha bus dan travel penumpang serta truk distribusi barang ke Jawa ikut merugi lantaran sepinya bisnis mereka.

Sejumlah pekerja usaha travel dan bus angkutan penumpang dan barang di Kota Bandar Lampung mengaku, order mereka turun hingga 50 persen sejak banjir melanda Jakarta.

Sulisman, pengemudi travel Bintang Mas Wisata menyatakan, penumpangnya terus berkurang dalam sepekan terakhir. Sebelum banjir menerjang Jakarta, mobil Sulisman hampir setiap hari terisi penuh (full seat). “Sekarang tinggal setengahnya, tiga sampai empat penumpang saja,” kata Sulisman di Bandar Lampung, Ahad (20/1).

Keterangan serupa didapat Republika dari perusahaan travel yang melayani angkutan penumpang dan barang ke Jakarta. Beberapa perusahaan tersebut, yakni Purnagama, Rama Tranz, dan Muara Wisata. Sedangkan, angkutan bus yang melayani jalur yang sama, yaitu PO Damri dan PO Siger Kencana.

Para sopir travel dan bus mengaku, banjir menurunkan jumlah penumpang dan pengiriman barang ke Jakarta. Banyak penumpang yang sudah memesan tiket ke Jakarta membatalkan keberangkatannya.

Petugas PO Siger Kencana Ripto menambahkan, hari-hari biasa perusahaannya memberangkatkan bus Lampung-Jakarta sampai empat bus. Sejak Jakarta banjir, hanya satu bus malam dan siang. “Satu bus saja seat penumpang tidak penuh,” ungkapnya.

Hal sama juga terjadi pada penumpang PO Damri Lampung-Jakarta. Jumlah penumpang PO milik pemerintah ini turun hingga 50 persen. Penurunan disebabkan cuaca Selat Sunda buruk dan banjir di jalan Tol Serang dan Jakarta.

Andri, warga Sukarame Bandar Lampung, mengakui, dia terpaksa mengurungkan niatnya melakukan perjalanan bisnis ke Jakarta. “Terpaksa tunda dulu sampai Jakarta pulih lagi,” kata Andri.

Di Surabaya, dampak cuaca buruk yang melanda di sejumlah perairan Laut Jawa berimbas pada pendapatan pengusaha angkutan kapal. Imbas cuaca buruk itu dialami salah satu perusahaan Kapal PT Dharma Lautan Utama (DLU). “Dengan adanya kondisi ini kami harap masyarakat memahami sehingga kami tidak bisa memberikan pelayanan yang terbaik,” kata Direktur Utama PT DLU Bambang Haryo.

Dia melanjutkan, cuaca buruk memang berimbas langsung terhadap turunnya pendapatan bagi sejumlah perusahaan pelayaran. Menurut Bambang, bukan hanya PT DLU saja yang mengalami kerugian, melainkan semua perusahaan pelayaran juga mengalami hal serupa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement