Sabtu 19 Jan 2013 16:14 WIB

Tebing Setinggi 15 Meter Amblas, Warga Cimanggis Terancam

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: A.Syalaby Ichsan
Rumah warga yang dilanda longsor (ilustrasi).
Foto: Antara/Arif Pribadi
Rumah warga yang dilanda longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Akibat hujan deras, ancaman bencana longsor menghantui sekitar 17 kepala keluarga di Gang Poncol RT 08 RW 10, Kelurahan Tugu, Cimanggis. Pasalnya, tebing setinggi 15 meter yang berbatasan dengan Sungai Ciliwung dan pemukiman warga amblas. 

Ali Kian, warga sekitar, mengatakan, longsor terjadi tiba-tiba pada dini hari. "Saat kejadian seperti bunyi meriam dan seperti bom. Waktu adanya peristiwa itu nggak hujan deras, hanya rintik-rintik saja. Kebetulan saya sedang jaga pos, istri saya cemas dan ketakutan," katanya, Sabtu (19/1). 

Menurutnya, tebing yang tepat berada di depan rumahnya ini baru pertama kalinya longsor. Ali yang sudah tinggal selama 30 tahun mengatakan, longsor menyebabkan tiga buah pohon hanyut dan lebar tanah menjadi berkurang. 

"Tadinya di depan kebun. Ada pohon kapuk, pohon pete. Tapi sekarang hilang, jatuh ke dalam kali Ciliwung," katanya.

Meski  sejumlah warga terancam bencana longsor, mereka  tidak berniat untuk pindah. Pasalnya, longsor disebabkan bukan hanya karena faktor alam. 

"Kami menduga penyebab tanah menjadi labil karena seringnya truk pengangkut sapi melewati jalan ini. Apalagi saat ini curah hujan tinggi sehingga tanah menjadi rapi,” kata Setiyadi Lesmana, warga Perumahan Bougenville RT 08 RW 07, Kelurahan Tugu, Cimanggis.

Menurutnya, terdapat usaha penggemukan sapi disekitar dan truk besar pengangkut sapi sering melewati jalan tersebut. Sehingga, memengaruhi soliditas tanah dan akhirnya menyebabkan  longsor. 

Untuk mencegah bahaya, warga sekitar memasang kayu dan kain untuk menutupi longsor. Berdasarkan pantauan, tebing yang tersisa hanya sekitar tiga meter dari halaman rumah warga. Sebelum longsor, lebar tebing sekitar enam meter.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement