REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo mengatakan, sejauh ini, pemerintah belum berencana menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi pada 2013.
"Kenaikan harga BBM memang dimungkinkan. Tapi, belum ada rencana," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah masih melihat perkembangan realisasi asumsi APBN dalam beberapa bulan ke depan.
Sejumlah asumsi seperti pertumbuhan ekonomi, serta harga minyak mentah dan konsumsi BBM yang mempengaruhi besaran subsidi akan menjadi pertimbangan pemerintah sebelum memutuskan kenaikan harga BBM.
Menurut Susilo, sekarang ini, pemerintah akan fokus dulu melakukan pengendalian pemakaian BBM bersubsidi.
Pemerintah sudah mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM No 1 Tahun 2013 yang mengatur pengendalian BBM subsidi bagi kendaraan dinas, pertambangan, perkebunan, dan kapal laut.
Aturan tersebut merupakan perluasan dari Permen ESDM No 12 Tahun 2012.
Selain juga, pemerintah juga masih mempertimbangkan pengendalian BBM bagi kendaraan pribadi memakai teknologi informasi untuk diterapkan tahun 2013.
Lalu, program konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG) diharapkan memberikan penghematan yang lebih signifikan pada 2013.
Pada 2012, Kementerian ESDM sudah membagikan 1.000 konverter kit gratis, membangun empat SPBG di Jatim, dan PT Pertamina (Persero) membangun satu SPBG di Jakarta Barat.
Kementerian ESDM juga membentuk tim yang membantu percepatan konversi BBM ke BBG.
"Pemerintah bertekad program konversi BBG tahun ini lebih baik dibandingkan 2012," kata Susilo.
Ditambah lagi, pengawasan pemakaian BBM dengan memakai teknologi informasi dan peningkatan kesadaran masyarakat. "Melalui upaya-upaya itu kami targetkan konsumsi BBM bisa sesuai kuota APBN sebesar 46 juta kiloliter," katanya.
Kalau tanpa pengendalian maka diperkirakan konsumsi 2013 akan mencapai 48-49 juta kiloliter.