Jumat 18 Jan 2013 15:36 WIB

AP II Lanjutkan Contegency Plan Terkait Banjir Jakarta

Tol Bandara banjir
Foto: TMC Polda Metro
Tol Bandara banjir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura II (Persero) melanjutkan contegency plan terkait bencana banjir yang menerjang wilayah DKI dan sekitarnya. Langkah contegency plan dilakukan guna mendukung kelancaran kegiatan operasional penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.

”Meski sejak kemarin sampai saat ini aktivitas penerbangan dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta tetap normal sesuai jadwal, contegency plan akan terus kami jalankan hingga situasi benar-benar kondusif,” kata Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, Trisno Heryadi, dalam rilisnya kepada ROL.

Salah satu fokus utama dari contigency plan yang diterapkan sejak Kamis (17/1) tersebut adalah membantu seluruh calon penumpang yang terjebak banjir di jalan Tol Sedyatmo (Tol Bandara).

Akibat tingginya genangan air pada salah satu ruas akses utama menuju bandara kemarin, aksesibilitas calon penumpang dari arah Jakarta menuju bandara maupun sebaliknya sempat terputus. Lajur bawah pada ruas tol tersebut tergenang air cukup tinggi sehingga sulit dilalui.

Sementara di lajur atas, volume kendaraan juga meningkat. Kondisi tersebut menjadi kendala bagi para calon penumpang untuk mengejar waktu penerbangan sesuai jadwal.

Untuk kebutuhan tersebut, PT Angkasa Pura II melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi seperti TNI, Polri, Basarnas, maskapai, maupun instansi terkait lainnya dalam hal penyediaan sarana angkutan yang mampu menembus banjir guna membawa penumpang menuju bandara.

Selain penyediaan sarana, PT Angkasa Pura II juga mendorong seluruh maskapai memberikan toleransi kepada calon penumpang yang terkena dampak banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Yaitu, calon penumpang dapat memfasilitas pemindahan jadwal penerbangan tanpa memungut biaya.

”Seluruh maskapai kami dorong untuk melakukan itu, mengingat peristiwa ini adalah force majeure atau kondisi darurat,'' katanya. ''Saya yakin tidak ada satu pun penumpang yang ingin terlambat untuk terbang kecuali terpaksa atau terkendala.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement