Jumat 18 Jan 2013 14:51 WIB

Pengamat: Posko Banjir Parpol Menjijikan

Rep: Muhammad Akbar Widjaya/ Red: A.Syalaby Ichsan
Posko Banjir yang memasang atribut partai politik
Foto: A Syalaby Ichsan/Republika
Posko Banjir yang memasang atribut partai politik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru besar ilmu politik Universitas Indonesia, Ibramsjah mengkritik keras posko berlogo partai politik (parpol) untuk menyalurkan  bantuan di wilayah bencana banjir.

Menurutnya, tindakan itu malah akan menjauhkan simpati publik pada parpol. “Kalau mau membantu bantu saja. Tak perlu dengan membuka posko yang disertai simbol-simbol partai,” kata Ibramsjah saat dihubungi Republika, Jum’at (18/1).

 

Dia menyatakan,  masyarakat sudah cerdas menilai perilaku politik partai.  Bantuan parpol yang disertai simbol-simbol partai tidak akan efektif mendongkrak elektabilitas parpol.

Menurutnya, parpol sebaiknya memberikan bantuan dengan ikhlas tanpa motivasi pamer atau mengharap imbalan dipilih saat Pemilu 2014. “Kalau membantu dengan atribut politik itu namanya riya. Tidak ikhlas dan menjijikan,” ujarnya.

Memberi bantuan tanpa menyertai atribut politik justru memberi keuntungan bagi parpol. Sebab, Ibramsjah percaya masyarakat yang menerima bantuan akan mencari tahu sendiri dari mana bantuan yang mereka terima berasal. “Masyarakat sudah pintar. Mereka akan cari tahu sendiri sumber bantuan yang didapatkan,” kata Ibramsjah.

Ibramsjah mengatakan eksploitasi parpol pada para korban bencana menunjukan parpol tak memiliki konsep membangun masyarakat. Mereka harusnya membantu persoalan masyarakat tanpa harus menunggu bencana. “Parpol tak punya sistem membangun masyarakat.”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement