REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Masa paceklik akibat gelombang tinggi dan cuaca buruk di laut, telah membuat ribuan nelayan miskin di Kabupaten Indramayu menderita. Mereka pun sangat membutuhkan bantuan beras dan makanan lainnya.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indramayu, Ono Surono, menjelaskan, dari 36 ribu nelayan yang ada di Indramayu, sekitar 8 ribu di antaranya berstatus sebagai nelayan miskin.
Dia berharap, ada kepedulian pemerintah untuk memperhatikan kondisi mereka saat ini. "Yang paling mereka butuhkan sekarang adalah bantuan beras," kata Ono, Kamis (17/1).
Adapun nelayan miskin itu tersebar di sejumlah kantong-kantong nelayan di Kabupaten Indramayu. Seperti Desa Benda Blok Tegalagung Kecamatan Karangampel, Desa Glayem dan Lombang Kecamatan Juntinyuat, Desa Cangkring Kecamatan Cantigi, Desa Bugel dan Ujunggebang Kecamatan Sukra.
Berdasarkan pantauan Republika di sejumlah daerah tersebut, kondisi para nelayan miskin itu memang sangat miris. Para nelayan dan keluarganya mengaku tidak dapat membeli beras karena tidak memiliki uang sama sekali.
"Kami tidak punya uang sama sekali untuk membeli beras," ujar seorang nelayan di Desa Benda, Kecamatan Karangampel, Sadi.
Ketua KPL Sri Mina Murni Glayem, Dedi Aryanto, mengungkapkan, nelayan-nelayan miskin saat ini benar-benar membutuhkan bantuan beras. Di Glayem, kata dia, tercatat sekitar seribu nelayan yang membutuhkan bantuan itu secepatnya.
"Bila tidak ada bantuan pemerintah, bukan tidak mungkin para nelayan miskin itu akan kelaparan," tutur Dedi.