REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (disnakeswan) Lampung, sedang mendistribusikan puluhan ribu vaksi flu burung, untuk mencegah kematian itik mendadak secara massal di wilayah Lampung.
"Sekarang petugas sedang mendistribusikan vaksin flu burung ke peternak itik di wilayah Lampung yang belum terkena flu burung," kata Kepala Disnakeswan Lampung, Ir Setiato di Bandar Lampung, Rabu (16/1).
Menurut dia, vaksin subclade 2.3.2 ini diperuntukkan untuk itik yang belum terkena penyakit flu burung. Petugas mendistribusikan ke tempat-tempat peternakan itik yang di luar tempat itik yang positif terkena flu burung.
Sedangkan untuk wilayah yang itiknya terkena kasus flu burung, Setiato mengatakan bisa dilakukan vaksin namun harus menunggu selama 14 hari setelah kejadian. Tetapi, pihaknya memprioritaskan kepada peternak itik lainnnya sebagai upaya pencegahan penyebaran virus flu burung pada itik.
Hingga kini, ia menegaskan kasus flu burung di Lampung belum menyebarluas pada ayam. "Sampai saat ini, belum terkena ayam, jangan sampailah ayam terkena flu burung," ujarnya.
Disnakeswan Lampung menyebutkan kasus flu burung telah menyebar di tujuh kabupaten di Lampung. Awalnya, dinas ini mengaku kecolongan dengan masuknya itik "berpenyakit" lewat Pelabuhan Bakauheni.
Virus flu burung ini pertama diketahui berada di Kabupaten Pringsewu. Kemudian baru menyebar ke beberapa ibukota kabupaten lain.
Setiato membenarkan jika kasus ini sudah menyebar di tujuh kabupaten lainnya, dan sudah membunuh ribuan itik di wilayah tersebut. Pihaknya, sudah menugaskan stafnya untuk segera memusnahkan seluruh itik yang terjangkit virus.