Rabu 16 Jan 2013 12:53 WIB

Ini Dia Fatwa MUI Soal Vasektomi

Logo MUI
Foto: kemenag.go.id
Logo MUI

REPUBLIKA.CO.ID, TOBOALI---Fatwa Majelis Ulama Indonesia yang menghalalkan vasektomi meningkatkan jumlah peserta program keluarga berencana pria di Kabupaten Bangka Selatan.

"Peserta KB pria 2012 mencapai target sebanyak 12 orang atau meningkat dibandingkan 2011 yang hanya lima orang dari target delapan orang," kata Kepala Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Bangka Selatan Taufikkullah di Toboali, Rabu.

Ia menjelaskan, fatwa MUI yang memperbolehkan vasektomi mendorong para pria, khususnya kaum Muslim untuk menjadi peserta KB dengan metode operasi pria (MOP) untuk menekan angka kelahiran di daerah itu.

"Pada tahun sebelumnya, minat pria untuk ber-KB masih rendah karena para suami mendapatkan informasi vasektomi yang salah, sehingga mereka enggan untuk ber-KB," ujarnya.

Ia mengatakan, fatwa MUI ini memperbolehkan vasektomi dengan syarat tidak menyalahi syari'at, tidak menimbulkan kemandulan permanen, dapat mengembalikan fungsi reproduksi seperti semula, tidak menimbulkan bahaya bagi peserta KB.

"Dengan fatwa MUI akan mendorong peserta KB menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti MOP, medis operasi wanita (MOW) dan IUD yang pencapaiannya pada 2012 masih rendah atau hanya 15,27 persen dari 9.319 orang peserta KB baru," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, pada 2013, kegiatan sosialisasi yang melibatkan para ulama, toko masyarakat ditingkatkan, sehingga masyarakat lebih memahami petingnya ber-KB untuk menciptakan keluarga yang bahagia dan sejahtera. "Kegiatan sosialisasi tahun ini lebih difokuskan ke masyarakat desa terpencil karena kurang akses informasi dan pelayanan KB di daerah terpencil," ujarnya.

Menurut dia, saat ini, dukungan para ulama sudah sangat baik terhadap program KB. Dulu, saat pertama ada progam KB, pendekatan kepada ulama dilakukan dengan sangat hati-hati. "Peran ulama dan tokoh masyarakat ini sangat penting, karena peran para tokoh ini di masyarakat berpengaruh untuk meyakinkan masyarakat untuk ikut KB," ujarnya.

Ia mengatakan, pada kegiatan sosialisasi nanti, akan lebih dititikberatkan kegiatan tanya jawab antara masyarakat bisa langsung bertanya kepada para ulama dan ustadz, sehingga penyampaian informasi tersebut lebih tepat sasaran dan lebih dipahami masyarakat.

"Kami hanya sebagai fasilitator saja dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pelayanan alat kontrasepsi dan pelayanan pemasangan kontrasepsi seperti MOP, MOW, IUD dan implan ditangani tenaga medis yang ahli," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement