REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara umum, memang ada peningkatan kasus influenza di Amerika Serikat (AS). Dari sejumlah 3.710 orang yang dirawat di rumah sakit akibat flu, 46 persen diantaranya berusia di atas 65 tahun.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, Senin (14/1).
“Amerika Serikat mengalami musim flu lebih awal. Saat ini cuaca di sana memang dingin”, ujar Prof Tjandra.
Prof Tjandra menjelaskan, jenis virus influenza yang ditemukan adalah Influenza A (H3N2); Influenza A 2009 (H1N1); dan Influenza B.
“Badan Litbangkes Kemenkes senantiasa mengamati virus influenza dari waktu ke waktu dalam surveilans laboratorium”, jelas Prof. Tjandra.
Prof Tjandra menyampaikan, meski musim flu di Amerika datang lebih awal, namun belum ada implikasi secara internasional. Hingga kini, belum ada rekomendasi khusus dari WHO terkait masalah outbreak flu di AS ini.
“Saya mengharapkan agar para district surveillance officer (DSO) atau petugas surveilans Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia untuk dapat memahami hal ini”, kata Prof. Tjandra.
Prof Tjandra juga berpesan kepada semua masyarakat di seluruh daerah, untuk tetap waspada terhadap kemungkinan peningkatan Influenza Like Illness (ILI) di musim penghujan, serta melaporkan perkembangan ke Kementerian Kesehatan, melalui Posko Kejadian Luar Biasa (KLB) di nomor telepon (021) 4257125, SMS 0857-645-999-6 atau 7, dan alamat email HYPERLINK "mailto:[email protected]"[email protected].