REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Hujan yang turun sepanjang Senin (14/1) hingga Selasa (15/1) membuat sebagian wilayah Kota Semarang bagian selatan terendam banjir. Di beberapa tempat ketinggian genangan mencapai 30 hingga 60 centimeter.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah kawasan yang berada di kawasan hilir aliran anak sungai banjir kanal barat dan banjir kanal Timur tergenang banjir. Hal ini akibat sistem drainase yang ada tak mampu lagi menampung debit air hujan serta air kiriman dari wilayah kota bagian atas, seperti kawasan Candi, Tembalang dan sekitarnya.
Sejumlah kawasan yang mengalami genangan cukup tinggi antara lain, kawasan Kantor Pos lama, Pasar Induk Johar, Bubakan, Jalan Dr Cipto (kawasan RS Panti Wiloso) serta Kota Lama. Genangan juga terjadi di jalan Imam Bonjol, Tambak Dalam, Singosari, Tlogosari, Kemijen serta beberapa titik di Kalibanteng.
Suratni (24), warga Kemijen, mengaku banjir yang sudah berlangsung sejak Senin sudah menggenang rumah warga. Pada Selasa pagi ketinggian air bertambah rata- rata 50 centimeter. Aditya (26), warga Perumnas Banyumanik mengaku, banjir sangat mengganggu aktivitas warga. Ia yang akan mengantar isterinya bekerja terjebak banjir di kawasan jalan Citarum.
Genangan air setinggi hampir 50 centimeter mengakibatkan sejumlah kendaraan roda dua macet akibat terjebak dalam genangan. “Banyak pengendara sepeda motor terpaksa mendorong kendaraan mereka di tengah genangan air dan hujan lebat,” ungkapnya.
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang menyebutkan sedikitnya ada kecamatan yang terendam banjir masing-masing meliputi Kecamatan Semarang Utara, Semarang Barat, Pedurungan, Genuk serta Gayamsari. Di Kecamatan Semarang Utara kawasan yang terendam banjir meliputi Kelurahan Purwosari, Bandarharjo, Kebonharjo Tanjung Emas, Plombokan, Dadapsari dan Panggung.
Di Kecamatan Pedurungan, air menggenang di kawasan seperti di perumahan Tlogosari. Rata-rata ketinggian antara 25 centimeter hingga 50 centimeter. Camat Semarang Utara, Djaka Sukawijana mengatakan pemerintah setelah menerjunkan bantuan logistik. Sejumlah warga yang rumahnya terendam air bahkan sudah dievakuasi.
“Sudah ada bantuan beras sebanyak sedikitnya sebanyak 4 ton, mie instan, air bersih serta sejumlah logistik lainnya,” ungkap Sukawijana.