Ahad 13 Jan 2013 20:58 WIB

Turis Asal Rusia Terseret Arus di Kuta

Tiga wisatawan nekat berselancar meski telah dipasangi bendera merah sebagai tanda larangan berenang karena berbahaya di Pantai Kuta, Bali.  (Foto Ilustrasi)
Foto: Nyoman Budhiana/ANTARA
Tiga wisatawan nekat berselancar meski telah dipasangi bendera merah sebagai tanda larangan berenang karena berbahaya di Pantai Kuta, Bali. (Foto Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Tim pencari dari Basarnas dan Badan Wisata Tirta Kabupaten Badung serta kepolisian masih encari turis Rusia yang terseret arus saat berenang di Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kuta Selatan.

"Kami dari pengurus desa beserta Basarnas, Balawista, dan kepolisian masih tetap berada di sekitar pantai ini untuk melakukan pencarian terhadap korban," kata Perbekel (Lurah) Desa Kutuh I Nyoman Mesir saat dihubungi dari Denpasar, Minggu malam.

Saat ini tim pencari masih menunggu situasi gelombang air laut tenang sebab ketinggiannya masih tinggi sekitar tiga meter.

Menurut dia, perahu karet dan peralatan lainnya telah siap di sekitar lokasi namun saat ini situasinya tidak memungkinkan untuk melakukan pencarian.

"Rencananya pada Senin (14/1) sekitar pukul 02.00 Wita dini hari akan dilakukan pencarian terhadap korban, karena kemungkinan gelombang air lautnya sudah tenang," ujarnya.

Dia menjelaskan, kejadian yang menimpa wisatawan asal Rusia itu terjadi Minggu sore. Saat itu korban datang bersama istrinya yang didampingi oleh pemandu.

Berdasarkan keterangan dari petugas Balawista yang bertugas di Pantai Pandawa, sebelumnya telah memperingatkan pelancong itu supaya tidak berenang karena ombaknya tinggi.

"Akan tetapi korban bersikeras berenang karena merasa bisa, namun karena tidak menyadari ada gelombang tinggi datang akhirnya terseret arus yang deras ke timur," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement