REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Indonesia Ferry (ASDP-IF) menyatakan, tetap mengoperasikan kapal ferry (roll on roll off atau roro), di perairan Selat Sunda, meski kondisi cuaca tidak normal.
"Bila cuaca dipantau sangat buruk sekali, sesuai dengan instruksi Dirjen Perhubungan Laut, kapal roro harus menunda pelayaran, bukan dihentikan," kata Kepala Cabang PT ASDP-IF Bakauheni Lampung, Yanus Lantenga, saat dihubungi Republika di Bakauheni, Ahad (13/1) petang.
Ia mengatakan, selama ini Pelabuhan Bakauheni, Lampung dan Pelabuhan Merak, Banten belum pernah menghentikan aktivitas pelayaran kapal feri yang mengangkut penumpang pejalan kaki dan kendaraan. "Kalau kapal sempat disetop, maka akan terjadi gejolak harga dan ekonomi tidak stabil di Sumatra, Jawa dan Bal, bahkan Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, bila kondisi cuaca dinilai buruk atau ekstrem di perairan Selat Sunda, PT ASDP-IF hanya bisa menunda keberangkatan kapal dari dermaga dan mengurangi kapal yang beroperasi. "Hanya kapal roro yang besar dan tahan gelombang yang diizinkan berlayar saat cuaca buruk," katanya.
Ia mengatakan, penutupan pelayaran penyeberangan pelabuhan justru akan menambah masalah baru, meski untuk beberapa saat.