Sabtu 12 Jan 2013 22:40 WIB

Muhammadiyah-ABIM Pererat Persaudaraan Islamiyah

Rep: Alicia Saqina/ Red: Hazliansyah
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin
Foto: Republika
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah terus menjalin hubungan persaudaraan dengan gerakan dakwah dari negara lain. Salah satunya dengan gerakan pemuda-pemudi muslim asal Malaysia, Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM).

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan, ABIM merupakan organisasi kepemudaan tertua dan terbesar di Malaysia.

Tujuan dipereratnya hubungan persaudaraan dua organisasi Islam beda negara ini, kata Din, ialah, sebab beberapa waktu kebelakang terdapat sedikit ketegangan dalam hubungan kenegaraan antara Indonesia dengan Malaysia.

"Hal ini tidak baik. Sebagai kedua bangsa yang satu rumpun, bangsa yang mayoritasnya memeluk Islam," ucap Din, Sabtu (12/1), di Kantor DPP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.

Selain itu, kata Din, Indonesia dengan Malaysia merupakan sumber kebangkitan dunia Islam. Sehingga, persaudaraan yang dijalin tidak hanya antarorganisasi Islamnya saja, tetapi juga bagi kedua bangsa secara keseluruhan.

"Maka bangsa Indonesia-Malaysia tidak boleh terjebak pada konflik, tidak boleh diadu domba pihak manapun," ujar Din. "Kami bertukar pemikiran, menjalin kerjasama di bidang ilmu pengetahuan, bahkan ekonomi," lanjut Din.

Sementara Presiden ABIM, Amidi Abdul Manan, mengatakan, akan lebih mengukuhkan kerjasama dengan badan dakwah Islam di Indonesia, terutama dalam hal kepemudaannya. ''Menaruhnya kepada golongan belia, lapisan muda, sebab lapisan muda yang akan banyak mencorakkan masa depan,'' kata Amidi.

Amidi menambahkan, dengan dipereratnya hubungan persaudaraan dan kerjasama ini, diharapkan Muhammadiyah dapat memberi ajaran pada pemuda-pemuda Malaysia. ''Tetapi juga saranan yang diberikan untuk para belia di Malaysia. Pertukaran buah pikiran," imbuh dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement