Jumat 11 Jan 2013 23:30 WIB

Kadin: Kerugian Gara-gara Banjir Capai Miliaran

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Fernan Rahadi
Banjir Bandang (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Rahmad
Banjir Bandang (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Distribusi barang terganggu akibat banjir yang melanda tol Merak. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik Natsir Mansyur mengatakan kerugian banjir pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

"Tahun lalu saja 10 miliar per hari, tahun ini lebih besar," ujar Natsir saat ditemui, Jumat (11/1).

Ia mengatakan kerugian tahun lalu hanya bertumpu pada menumpuknya truk di pelabuhan Merak dan Bakauheni karena lamanya penumpukan barang. Tahun ini menurut dia kerugian lebih besar karena ditambah dengan kemacetan yang terjadi di tol selama berjam-jam. Namun, ia belum menghitung kerugian yang terjadi karena kemacetan ini.

Natsir menjelaskan banjir di tol arah merak mengakibatkan biaya angkut semakin tinggi. Hal ini, berakibat pada pengangkutan barang dari Ciloegon, yang notabene daerah industri menuju Jakarta menjadi terhambat. Jika barang yang diangkut merupakan barang yang akan diekspor, kata dia kerugian akan semakin besar.

Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto mengatakan masalah banjir harus segera diatasi. Ia mengatakan kerugian yang diakibatkan karena banjir tak semata-mata soal materi saja. Menurutnya, soal banjir bisa berdampak pada iklim investasi.

"Jangan hanya berfikir masalah material saja, multiplier efek yang disebabkan banjir jauh lebih besar. Siapa investor yang mau masuk kalau banjir begini," katanya.

Dari sisi ritel, banjir di tol menghambat distribusi barang hingga tiga hari. Wakil Sekjen Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aperindo) mengatakan barang yang semestinya bisa terkirim dalam waktu satu hari tertunda hingga tiga hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement