REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengakui pertemuan antara Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) dengan PSSI dan KPSI di kantor KOI, Kamis (10/1), belum menghasilkan keputusan apapun. Karena, kedatangan AFC baru sebatas penjajakan.
Rita menjelaskan, kedatangan Pelaksana Tugas Presiden AFC Zhang Jilong didampingi Sekreteris Jenderal, Alex Soosay, sekadar menanyakan langkah apa yang sudah dilakukan untuk menghindari Indonesia dari sanksi FIFA.
"Pertemuan kemarin hanya penjajakan. AFC pun baru sekadar menanyakan langkah-langkah apa yang telah dilakukan," kata Rita, Jumat (11/1).
Rita juga tidak mau mengungkapkan secara rinci mengenai poin-poin yang dibahas. Dia beralasan tidak mempunyai wewenang, karena hanya berperan sebagai fasilitator.
Diungkapkan Rita, selama pertemuan tersebut dirinya pun hanya bertugas untuk mendampingi dan mendengarkan.
"Tapi pada intinya, AFC sangat ingin Indonesia segera menyelesaikan konflik sebelum dibahas pada rapat Komite Eksekutif FIFA pada Februari mendatang," tuturnya.
AFC memang belum menemukan solusi atas kisruh sepak bola Indonesia. Usai melakukan pertemuan yang berlangsung terpisah dan berlangsung selama empat jam sejak pukul 15.00 WIB, Jilong enggan berkomentar banyak mengenai hasil pertemuan.
Jilong hanya berharap agar Indonesia bisa bersatu, tanpa bisa menjelaskan solusi yang harus diambil. "Pada intinya kami ingin Indonesia bersatu," kata Jilong, Kamis (10/1).