REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Merangin, Jambi melaporkan hujan es mengguyur Desa pinang Merah, Jumat (11/1). "Kejadiannya Kamis (10/1) petang sekitar pukul 18.00 WIB kemarin. Hujan es ini juga disertai angin kencang sehingga warga menjadi takut," ungkap Kepala BPBD Merangin, Afrizal saat dihubungi di Bangko, Ibu Kota Kabupaten Merangin.
Akibat hujan es dan angin kencang itu, lanjut dia, membuat atap rumah warga beterbangan. Bahkan, membuat satu unit rumah warga tertimpa pohon, sebuah gardu listrik putus, serta pohon tumbang melintang dijalan. "Bersyukur dari laporan Kepala Desa Pinang Merah dan Sekretaris Kecamatan Pamenang Barat, tidak ada korban jiwa atas kejadian ini," katanya.
Agar masyarakat tidak panik, BPBD Merangin telah menginstruksikan agar aparat desa dan Kecamatan Pamenang Barat turun langsung mendampingi warga. Tidak hanya itu, BPBD Merangin juga menurunkan langsung sejumlah tim untuk mengecek langsung kondisi lapangan.
"Saat ini, kondisi di Desa Pinang Merah sudah mulai pulih, warga juga sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Hanya sebagian masih melakukan pembersihan rumah dan jalan akibat hujan es dan angin kencang itu," kata Afrizal.
Kabupaten Merangin merupakan salah satu kabupaten di Jambi yang banyak dilanda bencana sepanjang akhir 2012 hingga awal 2013. Selama kurun waktu tiga bulan terakhir, dua kali daerah itu direndam banjir yang merendam lebih dari 5.000 unit rumah warga.
Banjir juga merendam ratusan hektar kawasan pertanian dan perkebunan serta fasilitas umum. Oleh BPBD setempat, bencana tersebut diakibatkan intensitas hujan yang tinggi sejak Oktober 2012.
Tingginya curah hujan menyebabkan sejumlah sungai di Merangin meluap dan membanjiri daerah sekitarnya. Akibat kejadian itu, dua orang dilaporkan meninggal dunia terseret arus banjir belum lama ini.