REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Wisatawan dilarang melakukan aktifitas air di pesisir perairan Banten bagian selatan dan utara menyusul prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Serang yang menyebut tinggi gelombang bisa mencapai lima meter.
"Kami minta wisatawan tidak berenang di sekitar pesisir pantai Banten karena khawatir tersapu gelombang," kata Koordinator Unit Analis Cuaca BMKG Stasiun Serang, Halim Perdanakusumah, saat dihubungi di Rangkasbitung, Kamis.
Halim menyebutkan, prakiraan tinggi gelombang di perairan Banten bagian selatan mencapai 5,0 meter dan utara 2,5 meter. Tiupan angin berkecepatan rata-rata 50 kilometer per jam dan bergerak dari arah barat.
Gelombang bergerak dari arah barat dengan jarak pandang empat sampai tujuh kilometer. Cuaca buruk tersebut dikhawatirkan menerjang pesisir pantai dan bisa berbahaya bagi wisatawan yang berenang di perairan itu.
Ia mengimbau wisatawan tidak berenang mulai Pantai Anyer, Carita, Ujung Kulon, Binuangeun, Bayah dan Sawarna. Peringatan ini, kata dia, diharapkan dapat ditaati sehingga bisa menhindari korban jiwa.
Apalagi, suhu udara pada siang hari berkisar antara 25 derajat sampai 30 derajat Celcius, sedangkan tingkat kelembaban berkisar 70 persen sampai 90 persen.
BMKG sudah menyampaikan cuaca buruk tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemerintah daerah, pemilik hotel, Polairud, TNI AL, tempat pelelangan ikan dan kesyahbandaran.
Penyampaian cuaca buruk tersebut agar masyarakat waspada untuk menghindari korban jiwa.
"Kami minta wisatawan sebaiknya tidak berenang di perairan Pantai Banten karena mengancam keselamatan pengunjung," katanya.