REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Farhat Abbas mengklarifikasi pernyataannya yang ia ungkapkan di situs mikro blogging, Twitter. Farhat mengatakan kicauannya tentang Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidaklah rasis.
Pengacara muda yang akan mencalonkan diri sebagai bakal calon Presiden RI di 2014 ini, menyatakan, dirinya sama sekali tidak bermaksud memunculkan soal SARA dalam kicauannya tersebut.
"(Kicauan dalam twitter) Itu tidak benar. Itu tidak rasis, hal biasa," tutur Farhat kepada media, Kamis (10/1) malam, di Balai Wartawan Polda Metro Jaya.
Menurut Farhat, seharusnya pembaca dan masyarakat luas menyikapi kicauannya itu dengan bijak. Justru, makna dibalik kicauan Farhat itu, ia memuliakan orang etnis Tionghoa.
Menurutnya kata 'Cina' yang diutarakannya bermakna bahwa etnis Tionghoa merupakan orang yang ulet dan tekun serta tidak pernah melakukan korupsi jika berkedudukan di pemerintahan. "Etnis Cina, baik di ekonomi atau di manapun, rajin, sukses," ungkapnya.
Sebelumnya, Farhat melalui akun twitternya '@farhatabbaslaw' menulis "Ahok sana sini protes plat pribadi B 2 DKI dijual polisi ke orang umum katanya! Dasar Ahok plat aja diributin! Apapun platnya tetap Cina" pada 09 Januari 2013.
Selanjutnya, Anton Medan dan pengacara, Ramdan Alamsyah melaporkan Farhat ke Polda Metro Jaya, terkait dugaan penghinaan bernada diskriminasi kesukuan dan rasis.
Berdasarkan Laporan Polisi Nomor : TBL/82/I/2013/PMJ/Ditreskrimsus, Ramdan mengadukan Farhat dengan Pasal 4 huruf (b) ayat (1) Undang-Undang 40 Tahun 2004 tentang penghapusan diskriminasi ras dan etnis dan Pasal 28 ayat (1) juncto Pasal 45 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE).