Kamis 10 Jan 2013 12:30 WIB

HUT ke-40 PDI Perjuangan, Ini Orasi Megawati

Rep: Muhammad Akbar Wijaya / Red: Citra Listya Rini
Megawati Soekarnoputri
Foto: ANTARA
Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri menyampaikan orasi politik HUT PDI Perjuangan ke-40 di waduk Ir. H. Djuanda, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat. Dalam orasinya tersebut Megawati melihat usia ke-40 PDI Perjuangan sebagai masa kebangkitan partai mengemban amanat rakyat. 

"Pada usia ke 40 ini saya melihat terang benderang.  Ada celah bagi partai untuk bisa mewujudkan tanggung jawab masyarakat adil dan makmur," kata Megawati dihadapan ribuan kader PDI Perjuangan di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (10/1).

Usia 40 merupakan usia istimewa. Dalam kehidupan manusia, usia 40 adalah awal kehidupan. Megawati mengistilahkan usia ke-40 sebagai "Life begins at fourty".

Megawati mengatakan selama 40 tahun PDI Perjuangan berkiprah, partai berlambang kepala banteng itu telah berhasil melewati berbagai ujian sejarah. Ujian terberat adalah ketika masa Orde Baru. Dimana partai banyak mengalami tekanan politik yang justru membua kader PDI Perjuangan tumbuh dewasa. 

"Kita pernah diuji menghadapi tahun-tahun vivere pericoloso (tahun-tahun yang sulit) di bawah rezim otoritarian Orde Baru," kata Megawati.

Selain pada masa Orde Baru, PDI Perjuangan, kata Megawati, juga pernah diuji sebagai partai peretas jalan reformasi. Selanjutnya PDI Perjuangan diuji menjadi partai yang berkuasa dan akhirnya memilih jalu oposisi di penghujung usia ke 40. 

Megawati mengatakan PDI Perjuangan telah membuktikan diri mampu melewati gemblengan ujian sejarah. Kader PDI Perjuangan mampu mengonsolidasikan diri di bidang penataan struktural maupun konsolidasi ideologi. Tanpa  kesabaran revolusioner. Tidak mungkin PDI Perjuangan melalui ujian itu, ujar Megawati.

Megawati berharap kader PDI Perjuangan bisa hidup sebagai alat perjuangan rakyat. Sebab hal itu merupakan tanggung-jawab sejarah dan ideologis maha besar yang hingga hari ini belum mampu diwujudkan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement