REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU---Pengamat dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Wilayah Riau, Isjoni, berpandangan banyaknya aparat polisi yang gendut adalah pertanda penegak hukum itu lebih makmur dari kalangan guru. "Polisi gendut, artinya mereka makmur.Dibandingkan dengan kesejahteraan guru, sepertinya lebih makmur dari mereka," kata Isjoni.
Yang jelas, kata dia, orientasinya banyak pihak seperti itu, dimana bentuk fisik menandakan kondisi batin mereka. Mungkin, demikian Isjoni, penyebab banyaknya polisi gendut juga karena banyaknya kesibukan-kesibukan mereka dalam menyelesaikan pekerjaan tentunya dalam pidang penegakan hukum. "Nah, karena kesibukan itu, mereka mungkin lupa untuk berolahraga. Hal itu yang menyebabkan banyak polisi gendut," katanya.
Karena, menurut dia, tugas-tugas kepolisian sangat berat, yakni menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat. "Namun demikian, selayaknya aparat kepolisian itu memang bertubuh ideal dan jangan sampai kegendutan. Meskipun kondisi fisik seperti itu menandakan kemamuran," katanya.
Dikabarkan sebelumnya, sekitar 275 personel polisi yang bertugas di Pekanbaru, Riau, berbadan gendut sehingga dikhawatirkan mempengaruhi kinerja di lapangan, bahkan kalah lari ketika mengejar para penjahat. "Untuk itu, mereka wajib mengikuti Program Penurunan Berat Badan (PBB) dengan berolahraga di bawah terik matahari untuk membentuk fisik yang ideal," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau AKBP Hermansyah.
Menurut dia, polisi berpostur gendut harus menjalani program tersebut untuk optimalisasi kinerja di lapangan. "Jangan sampai kalah lari dengan penjahat yang diburunya. Polisi harus gesit dan tangkas agar tugas-tugasnya dapat diselesaikan dengan baik," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
