Selasa 08 Jan 2013 22:17 WIB

PT PAL Garap Perbaikan SPM Balongan

Rep: Agus Yulianto/ Red: Chairul Akhmad
Suasana malam kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Foto: Antara/Paramayuda
Suasana malam kilang minyak Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – PT (Persero) Pertamina RU VI Balongan terus melakukan pemeliharaan dan perbaikan pada sejumlah unit kilangnya.

Langkah ini dimaksudkan agar perusahaan plat merah yang berlokasi di Kabupaten Indramayu itu, dapat beroperasi secara optimal.

Karenanya, RU VI Balongan pun menggandeng PT (Persero) PAL Indonesia untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan tersebut.

MoU terkait pemeliharaan dan perbaikan pada maintenance itu, dilakukan Selasa (8/1). Hadir dalam penandatangan MoU itu General Manager Pertamina RU VI Balongan, Masputra Agung dan perwakilan dari PT PAL Indonesia, Muhammad Firmansyah Arifin.

Masputra mengatakan tujuan kerjasama dengan PT PAL itu adalah untuk menjaga single point mooring (SPM) milik kilang Balongan. Saat ini, jumlah SPM itu ada empat unit. “Dengan adanya MoU ini berarti ada jaminan, khususnya di maintenance,” ujarnya.

Empat SPM itu adalah SPM aftur dengan kapasitas 35.000 DWT, SPM crude berkapasitas 250.000 DWT, dan island berth berkapasitas 3.000-6.500 DWT. Semua SPM itu berada di pesisir pantai laut Balongan-Indramayu.

Selain SPM, kerjasama itu juga meliputi perbaikan monir repair, overhaul. “Kami percaya dengan kemampuan yang dimilik PT PAL Indonesia untuk menangani maintenance yang ada di kilang Balongan. Ini karena, PT PAL memiliki sumber daya manusia yang sudah teruji,” kata Masputra.

Sementara perwakilan PT PAL Indonesia (Persero), Mohammad Firmansyafh Arifin, mengatakan kepercayaan yang diberikan Pertamina RU VI Balongan merupakan kebahagiaan tersendiri bagi PT PAL. “Karenanya, PT PAL tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan itu, sehingga kerjasama ke depan akan semakin intensif lagi,” ujarnya.

Menurut Mohammad, saat ini PT PAL telah menguasai teknologi produksi komponen pendukung industri pembangkit tenaga listrik seperti boiler dan balance of point. Kemampuan ini akan terus ditingkatkan sampai pada taraf kemampuan modular dan EPC bagi industri pembangkit tenaga listrik skala kecil menengah sampai dengan 50 Mega Watt.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement