REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Masyarakat diminta untuk lebih cerdas memilih pemimpin Indonesia untuk kedepannya, agar benar-benar mementingkan kesejahteraan rakyat.
"Tahun 2013 ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk lebih cerdas menilai calon presiden Indonesia kedepan agar benar-benar memprioritaskan Indonesia," kata Mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi di Serang, Selasa.
Ia mengatakan, secara pribadi mengajak masyarakat untuk memilih calon presiden Indonesia kedepan yang benar-benar bisa memprioritaskan kepentingan bangsa Indonesia serta mampu menyelesaikan persoalan bangsa Indonesia yang disebabkan karena sistem dan juga 'leadership'.
"Ada problem bangsa ini yang disebabkan karena sistem dan juga karena 'leadership'," kata Hasyim Muzadi usai bertemu Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah bersama pengurus wilayah NU Banten di pendopo gubernur Banten di Serang.
Hasyim mengatakan, berbagai problem bangsa saat ini yang disebabkan karena sistem diantaranya ada tumpang tindih aturan. Kemudian problem yang disebabkan karena 'leadership' adalah ketidak tegasan dan keragu-raguan sehingga carut-marut serta pembiaran pada sektor penting.
"Paling penting presiden kedepan adalah yang bisa mengelola kekayaan Indonesia untuk Indonesia, sehingga kita akan makmur," kata Hasyim Muzadi.
Ia menilai, pemerintah sekarang ini lebih mementingkan kepentingan asing seperti dalam pengelolaan minyak dan gas (migas) atau tambang, mineral dan air. Sebab saat ini ada sekitar 20 Undang-undang migas yang pro negara asing.
"Sekarang ini kandungan-kandungan alam ini pengelolaannya lebih menguntungkan asing ketimbang untuk kemakmuran rakyat," kata Hasyim saat dimintai tanggapannya terkait kesiapan sejumlah partai politik untuk pemilu dan Pilpres 2014 .
Namun demikian, Hasyim Muzadi tidak menyebutkan sosok atau figur yang mampu menjadi Presiden Indonesia pada 2014 mendatang. Ia hanya menyebutkan kriteria dan modelnya yang bisa memprioritaskan kepentingan rakyat Indonesia daripada negara asing dalam pengelolaan kekayaan Indonesia.
"Saya kira ada kalangan yang bisa menjadi presiden seperti itu, hanya saja kadang-kadang tidak punya partai," katanya.
Hasyim mengatakan, kedatangannya ke Kantor Gubernur Banten untuk bersilaturahim sekaligus meminta gubernur Banten untuk memperhatikan NU di Banten, termasuk rencana pembangunan gedung PW NU Banten.
Hasyim Muzadi didampingi sejumlah pengurus PW NU Banten termasuk Ketua PW NU Banten KH Makmur Mahsyar.