Selasa 08 Jan 2013 05:36 WIB

Wuih, Rp 500 Miliar Dikucurkan untuk Taman Kota

Taman Kota
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Taman Kota

REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya menambah ruang terbuka hijau (RTH) di ibukota. Salah satu upaya dilakukan dengan memperbanyak taman kota. Bahkan, tahun 2013 ini, Pemprov DKI menganggarkan dana sebesar Rp 500 miliar untuk membangun sedikitnya 30 taman kota di lima wilayah ibukota.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Catharina Soeryowati mengatakan, taman-taman kota yang akan dibangun nanti bisa juga dimanfaatkan untuk tempat rekreasi keluarga.

"Total anggarannya sekitar Rp 500 miliar. Ini merupakan sebuah program dari Pak Gubernur dalam rangka memperbanyak tempat rekreasi bagi warga Jakarta," kata Catharina, di Balaikota DKI Jakarta. Anggaran tahun ini lebih besar dibanding tahun lalu yang hanya sebesar Rp 250 miliar.

Pembangunan taman kota, kata Catharina, akan difokuskan di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Mengingat daerah selatan merupakan salah satu daerah resapan. Beberapa lokasi yang disasar yakni di Jalan Sardan, Jalan Benda, Jati Padang, Pulo Gebang, dan Kebagusan. "Paling banyak lokasinya di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan," ujarnya.

Namun untuk pembangunan taman tersebut, lanjut Catharina, pihaknya menemui kendala, terutama masalah pembebasan lahan. Sebab beberapa lahan yang ada merupakan lahan sengketa yang harus melalui proses panjang untuk penyelesaiannya. Setidaknya, 50 persen persoalan yang membuat Pemprov DKI tidak jadi membeli lahan, karena tidak lengkapnya dokumen.

Pengamat Perkotaan, Yayat Supriatna mengatakan, untuk mewujudkan penambahan RTH Pemprov DKI harus memperhatikan beberapa hal, antara lain fasilitas, sanitasi, dan juga mengandung edutaiment (education-entertainment). "Konsep taman harus edutaiment dan dikelola oleh kalangan profesional. Karena biasanya jika dikelola pemerintah selalu terbengkalai," kata Yayat.

Dikatakan Yayat, Pemprov DKI Jakarta harus bisa menggandeng pihak lain dalam pengelolaannya. Seperti misalnya sekolah diajak untuk dapat ikut membantu merawat sehingga bisa dimasukkan unsur pendidikannya sesuai dengan gerakan green school.

sumber : beritajakarta.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement