Senin 07 Jan 2013 06:52 WIB

Warga Perbatasan Korban Banjir Butuh Bantuan

Banjir (ilustrasi).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, ATAMBUA -- Warga sembilan desa di wilayah selatan Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, yang terendam banjir berharap segera ada bantuan tanggap darurat dari pemerintah setempat. Belu berbatasan dengan negara Timor Leste.

"Kami hanya butuh bantuan tanggap darurat dari pemerintah untuk mengatasi kesulitan kami. Karena, kami harus mengungsi dari rumah akibat banjir," kata Andreas Nahak, warga Desa Lasaen, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Senin.

Sembilan desa yang menjadi sasaran amukan luapan sungai Benanain, antara lain Desa Lasaen, Sikun, Loomota, Umatoos, Fafoe, Umalor, Sukabilulik dan Desa Rabasa.

Andreas Nahak dan ribuan warga di sembilan desa di Kecamatan Malaka Barat itu terpaksa meninggalkan rumahnya masing-masing. Warga mengungsi ke sejumlah tempat aman karena banjir menggenangi rumah mereka akibat luapan air sungai Benanain dan jebolnya tanggul penahannya.

"Kami memlih mengungsi sudah sejak Rabu (2/1) lalu karena luapan banjir air sungai mulai menggenangi rumah-rumah kami yang berada di sepanjang aliran Benanain," kata Andreas.

Dia mengatakan bantuan tanggap darurat pemerintah harus segera diberikan. Karena, masyarakat terutama bayi dan anak-anak sangat membutuhkan makanan serta minuman.

"Kami terpaksa hanya makan mie instan seadaanya hanya untuk menahan lapar, terutama kami berikan kepada bayi dan anak-anak," katanya.

Selain makanan dan minuman, lanjut dia, masyarakat juga membutuhkan bantuan obat-obatan, selimut dan sejumlah peralatan transportasi berupa perahu karet. Hal itu agar bisa memudahkan aktivitas warga di sembilan desa tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement