REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Puncak musim penghujan di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya diperkirakan terjadi pada akhir Januari hingga awal Februari 2013 ini. Pada puncak musim hujan tersebut intensitas hujan di wilayah Yogya diperkirakan akan semakin sering dengan curah hujan bisa mencapai 50 milimeter/hari. Curah hujan seperti itu yang diindikasikan bisa mengakibatkan banjir baik lahar dingin maupun banjir lokal.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Riyadi mengatakan, meski pada Januari ini Yogyakarta setiap hari diguyur hujan namun hal tersebut masih normal. Pasalnya curah hujan yang terjadi di Yogyakarta pada Januari ini masih berkisar di 20 milimeter/hari. Meskipun ada wilayah yang mengalami banjir hal tersebut lebih banyak banjir lokal dan bukan lahar dingin. "Curah hujan tertinggi baru 30 milimeter/hari," tegasnya, Ahad (6/12).
Diakuinya dengan curah hujan sebesar itu Yogyakarta belum mengalami puncak musim hujan. Puncak musim hujan terjadi jika curah hujan bisa mencapai 50 milimeter/hari. Dan kondisi ini diperkirakan terjadi pada akhir Januari hingga awal Februari mendatang.
Curah hujan sebesar itu diperkirakan bisa membawa material merapi di kaki gunung tersebut mengikuti aliran air. Jika itu terjadi maka banjir lahar dingin dipastikan akan terjadi sehingga masyarakat bantaran sungai diminta meningkatkan kewaspadaan. Terutama masyarakat di radius 300 meter dari kanan dan kiri sungai yang berhulu di kaki Merapi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
