Ahad 06 Jan 2013 17:05 WIB

Pasangan Aher-Deddy Mizwar Kutuk 'Black Campaign'

Rep: Sandy Ferdiana/ Red: Citra Listya Rini
Pasangan Cagub -Cawagub Jabar 2013 Ahmad Heryawan (kiri) dan Deddy Mizwar (kanan).
Foto: Republika/Amri Rachman
Pasangan Cagub -Cawagub Jabar 2013 Ahmad Heryawan (kiri) dan Deddy Mizwar (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Pasangan Calon Gubernur Jawa Barat dan calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) dan Deddy Mizwar meminta tim kampanyenya untuk tidak 'menyerang' pasangan lain. Tim kampanye nomor urut empat ini diminta menjadi pelopor kampanye tertib dan damai alias menjauhi black campaign.

Instruksi kampanye tertib dan damai itu disampaikan Aher dan Deddy saat pembentukan Tim Kampanye Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar tingkat provinsi di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Ahad (6/1).

"Komitmen kita adalah berkampanye tertib, damai, dan tidak gaduh. Tim kampanye kami dilarang keras menyerang pasanganlain," kata Aher.

Menurut dia, pilgub bukanlah arena perburuan kekuasaan, melainkan hajat kandidat melamar rakyat untuk menjadi pelayan. Untuk itu, cara yang ditempuh harus serba positif, bukan strategi hitam seperti menyerang pasangan kandidat lain secaramembabi buta.

Aher memaparkan, Jawa Barat di bawah kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Dede Yusuf mencatat sejumlah keberhasilan di berbagai bidang. Namun, katanya, tentu masih ada permasalahan yang belum tuntas sama sekali. Persoalan yang belum kelar itu akan dirampungkan sekarang dan tahun-tahun mendatang.

"Kita sudah membebaskan biaya sekolah SD dan SMP. Jumlahnya sama dengan penduduk Sulawesi Selatan. InsyaAllah, bila rakyat memberi amanah, sebulan setelah pelantikan pada Juli 2013, siswa SMA juga gratis. Silahkan Tim Kampanye menyampaikan hal ini ke masyarakat hingga pelosok desa," tutur Aher.

Ditambahkan Aher, saat ini Pemprov Jawa Barat telah menganggarkan bantuan kepada masing-masing desa senilai Rp 100 juta. Di Jawa Barat, papar dia, terdapat 5.304 desa. Pihaknya akan berupaya untuk mencairkan bantuan tersebut secepat mungkin.Sebab, sambung dia, saat ini kebanyakan desa tengah membutuhkan suntikkan dana untuk membangun infrastruktur daerahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement