Ahad 06 Jan 2013 09:38 WIB

MUI Pertanyakan Ruwatan Dahlan Iskan

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Didi Purwadi
Dahlan Iskan
Foto: Republika
Dahlan Iskan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, meruwat mobil listrik Ferrari Tucuxi dipertanyakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin. Menurut dia, ajaran Islam tidak mengenal tradisi ruwatan untuk menolak bala.

Yang dibolehkan dalam agama, kata dia, adalah menggelar tasyakuran. Hal itu biasanya dilakukan dalam adat masyarakat ketika mendapat rejeki dengan menggelar selametan.

"Tidak ada itu ruwatan (dalam ajaran Islam). Yang boleh itu syukuran," katanya, Ahad (6/1).

Ma'ruf mempertanyakan mengapa sekelas menteri melakukan hal seperti itu. Apalagi setelah prosesi ruwatan, mobil senilai Rp 1,5 miliar itu menabrak tebing di Magetan saat dikendarai dari Solo.

Alhasil, mobil yang sudah dicuci denga air dari empat penjuru mata angin itu malah ringsek. "Saya tidak tahu ruwatan itu apa. Tapi, tidak perlu mobil diruwat," imbaunya.

Sebelumnya, Dahlan membuat sensasi aneh dengan menggelar upacara klenik. Dalam rilis yang diterima Republika, Sabtu (5/1), mobil listrik Tucuxi akan diruwat di Solo dalam sebuah upacara mandi kembang yang dilakukan dalang terkenal Ki Manteb Sudarsono. "

Acara Murwat Kolo itu dilakukan agar Mobil Tucuxi terhindar dari Segala bahaya, bala dan fitnah dari manapun," kata keterangan itu. "Upacara Murwat Kolo tersebut akan diadakan tepat pada pukul 13:11 WIB. Karena, menurut hitungan Tahun Soko, itu saat yg paling tepat untuk upacara Murwat Kolo."

Selesai acara Murwat Kolo, mobil listrik Tucuxi akan dikendarai oleh Dahlan menuju Surabaya dengan melewati rute Tawangmangu. Tempat yang indah dengan udara nan sejuk dan nyaman di ketinggian sekitar 1.305 meter di atas permukaan laut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement