REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Suryadharma Ali dibuat bingung dengan temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyebut dana haji sebesar Rp 80 triliun. Menurutnya, temuan PPATK tersebut didasari data yang tidak valid dan akurat.

Bahkan Suryaharma menuding, PPATK memberi informasi yang salah.

Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menegaskan, kalaupun PPATK memiliki data, dia tidak takut.

"Kalau benar ada 80 triliun, saya berhenti sekarang," kata Suryadharma Ali usai meresmikan gedung baru Inspektorat Jenderal Kementerian Agama di Jakarta, Jumat (4/1).

Suryadharma menegaskan, dari akumulasi 10-15 tahun lalu hingga sekarangpun, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) tidak lebih dari Rp 50 triliun. Maka dari itu, ia mempertanyakan sumber data PPATK.

Suryadharma menyesal dan berharap PPATK tidak asal melempar isu. Terlebih isu yang dilempar sangat menyesatkan.

Suryadharma kemudian menegaskan jika temuan ini tidak akan merubah laporan keuangan Keementerian Agama, khususnya Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh.

Sebab, penyusunan laporan keuangan berdasarkan fakta, bukan isu yang beredar di masyarakat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika