REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak mampu menyembunyikan kekecewaannya ketika ada seorang nelayan di Tanjung Pasir, Tangerang, mengaku belum tahu mengenai program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Saya kecewa kalau rakyat belum tahu KUR. Jangan sampai ada program yang bagus tapi tidak mengalir karena rakyat tidak tahu,” katanya saat melakukan dialog dengan nelayan di Tanjung Pasir, Tangerang, Banten dalam kunjungan kerja mendadak, Jumat (4/1).
Ia pun langsung meminta pemerintah daerah, termasuk pejabat yang jadi ujung tombak di kawasan tersebut, yakni bupati bisa meningkatkan sosialisasi prosedur dan persyaratan pengajuan KUR. Tetapi, ia juga meminta agar masyarakat mencari tahu dan memanfaatkan Teras BRI yang sudah ada di kampung nelayan itu.
"Di depan sudah ada Teras BRI, gunakan dengan baik. Pinjam berapa yang dibutuhkan kami yang jaminkan,” katanya.
Sementara itu, ditempat yang sama, Menteri Koperasi dan UKM, Syarif Hasan mengharapkan masyarakat ikut berpartisipasi aktif untuk bisa memanfaatkan program yang dirancang pemerintah. Termasuk mencari tahu secara langsung ke bank mengenai ketersediaan KUR.
"BRI sudah bagus, tapi rakyat juga harus aktif nanya,” katanya.
Ia mengatakan dana yang digelontorkan untuk program KUR terbilang tidak sedikit. Tahun lalu saja realiasasinya bisa mencapai lebih dari Rp 32 triliun dari target Rp 30 triliun. Pada 2013 ini, lanjut Syarif, dana ditingkatkan menjadi Rp 37 triliun.
"Pemerintah daerah diharapkan turun juga. Masyarakat itu kadang lihat bank sudah takut duluan. Pemerintah pusat, terutama kementerian itu terbatas karena tidak ada jaringan hingga daerah. Kita dorong ya lewat gubernur sampai bupatinya untuk program ini," katanya.