Jumat 04 Jan 2013 05:04 WIB

Mengenaskan, Buku Bahasa Sunda Makin tak Diminati

Siswa madrasah tengah belajar di perpustakaan (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supri
Siswa madrasah tengah belajar di perpustakaan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR---Minat baca masyarakat Cianjur, Jabar, terhadap buku berbahasa Sunda masih minim, sehingga sangat berpengaruh terhadap produktivitas pembuatan karya sastra dan menghambat pelestarian karya sastra berbahasa Sunda.

"Dari ratusan pengunjung yang datang ke perpustakaan, hanya satu persen yang mempunyai minat baca buku berbahasa Sunda," kata Kepala Seksi Pengembangan Perpustakaan Cianjur, Ade Mustopa Kamal, Kamis.

Dia menjelaskan, rendahnya minat membaca buku bahasa Sunda itu, berdampak besar, seperti hilangnya minat penulis membuat karya sastra berbahasa Sunda atau semakin minimnya penggunaan bahasa Sunda dalam kehidupan sehari-hari.

"Koleksi buku berbahasa Sunda yang dimiliki perpusatakaan daerah Cianjur kurang kebih 500 koleksi buku dan ini sangat minim pembaca. Pembaca lebih tertarik dengan buku-buku novel," ungkapnya.

Dia menuturkan, kantor arsip dan perpustakaan daerah (Arpusda) Cianjur, mempunyai 16 ribu koleksi buku bacaan. Sedangkan tingkat kunjungan setiap harinya mencapai 100 orang yang didominasi pelajar.

"Kami cukup prihatin dengan dengan masa depan buku dan karya sastra Sunda ini. Banyak buku berbahasa Sunda tidak sekadar memperkenalkan penggunaan tata bahasa, tetapi sarat pesan menjaga lingkungan sekitar hingga tatanan perilaku," katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Cianjur, Jimmi Perkasa Has, menuturkan, jumlah buku yang beredar belum bisa dikatakan cukup baik, kesadaran warga sangat penting untuk memunculkan minat baca.

"Manfaat lain dari membaca yakni kepercayaan diri sendiri akan muncul karena semuanya dibekali dengan ilmu dan dengan sendirinya kemajuan pribadi dan lingkungan akan banyak berpengaruh," katanya.

Dia menilai minimnya perhatian pemerintah, terlihat dari persedian buku di Perpustakaan Daerah yang tidak diperbaharui dan sosialisasi mengenai hal tersebut masih kurang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement