Kamis 03 Jan 2013 15:09 WIB

Masuk Tahun 2013, Ini Ajakan Muhammadiyah

Rep: Yulianingsih/ Red: Fernan Rahadi
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.
Foto: Republika/Agung Supri
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Memasuki tahun baru 2013 Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan  muhasabah dan tausiyah untuk para penyelenggara negara, elite politik, dan masyarakat pada umumnya.

Muhasabah dan tausiyah Muhammadiyah tersebut dibacakan langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan disaksikan oleh Ketua Umum Din Syamsudin, Sekretaris Jenderal Agung Danarto, serta Ketua PP Muhammadiyah HM Muqoddas.

Melalui tausiyahnya memasuki 2013 ini Muhammadiyah mengajak seluruh penyelenggara negara dan kekuatan politik untuk mengurusi rakyat dengan benar. Muhammadiyah meminta penyelenggara negara menjadikan kepentingan rakyat sebagai komitmen utama kinerjanya.

"Muhammadiyah mengajak penyelenggara negara dan kekuatan politik untuk menjauhi korupsi dan segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan serta menjadikan politik untuk menegakkan kedaulatan dan martabat bangsa," kata Haedar Nashir saat membacakan tausiyah Muhammadiyah di kantor  PP Muhammadiyah Yogyakarta, Kamis (3/1).

Menurut Haedar, para elite bangsa saat ini perlu melakukan muhasabah diri seraya meneguhkan tekad yang kuat untuk mengedepankan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi. Muhammadiyah meminta elite politik menjauhkan diri dari perilaku saling melindungi kesalahan dan penyimpangan serta praktek politik pragmatis-oportunis.

Kepada segenap masyarakat, Muhammadiyah kata Haedar, mengajak untuk meningkatkan kebersamaan dan mengoptimalkan peran sebagai kekuatan moral secara proaktif. Hal ini kata dia sangat penting agar Indonesia tetap berada dijalur yang benar dan sesuai cita-cita nasional 1945.

Kepada organisasi keagamaan, Muhammadiyah menghimbau untuk memupuk toleransi yang lebih hakiki. Selain itu juga menggelorakan kebajikan sosial, serta membimbing umat beragama agar menjadi kekuatan masyarakat madani yang kuat dan berfungsi sebagai pilas uswah hasanah dalam membangun karakter bangsa.

"Muhammadiyah memasuki abad kedua ini berkomitmen kuat untuk menjadi kiblat bangsa dalam berkiprah membangun Indonesia yang maju, adil, makmur, bersatu bermartabat dan berdaulat," tegasnya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, tausiyah tersebut dikeluarkan sebagai tanggungjawab moral Muhammadiyah untuk kemajuan bangsa dan negara. "Poin pentingnya adalah kedaulatan politik, ekonomi dan budaya," tegasnya.

Menurutnya, sebagai organisasi masyarakat keagamaan, Muhammadiyah memiliki kewajiban untuk mengingatkan seluruh elemen masyarakat agar tidak keluar dari cita-cita nasional. "Kita ini gerakan dakwah jadi akan terus memberikan tausiyah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement