REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemenristek siap membuat satu skuadron pesawat tanpa awak pada tahun 2013. Pesawat tersebut akan digunakan untuk kepentingan mata-mata sistem pertahanan nasional.
"Kementerian Pertahanan meminta untuk dibuatkan satu skuadron pesawat tanpa awak. Setidaknya pembuatannya untuk keperluan memata-matai," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta, di Jakarta, Kamis (3/1).
Gusti mengatakan pesawat tanpa awak merupakan salah satu fokus pengembangan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) yang akan dilakukan lembaganya tahun ini, selain rencana pembuatan roket serta satelit.
Tidak hanya untuk keperluan pertahanan, pesawat tanpa awak menurutnya juga dapat berfungsi membantu menghasilkan hujan buatan dan keperluan pengamatan di daerah berbahaya.
Sejauh ini Indonesia melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah menghasilkan sejumlah pesawat tanpa awak. Dia mengatakan bahwa dalam pembuatan skuadron pesawat tanpa awak, Kemenristek kembali akan menggandeng dua lembaga tersebut.
"Sejauh ini LAPAN sudah membuat satu pesawat tanpa awak ukuran kecil. Sedangkan BPPT sudah mengembangkan tiga kelas pesawat tanpa awak yakni ukuran kecil, sedang dan besar," kata dia.