Kamis 03 Jan 2013 10:33 WIB

Mahasiswa Tolak Penggusuran Pedagang Stasiun

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Didi Purwadi
Sejumlah Petugas membongkar sejumlah kios pedagang kaki lima (PKL) di Stasiun Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Ahad (30/12). Meskipun proses penertiban ini sempat ricuh karena sejumlah mahasiswa mengajak berdialog namun proses penertiban tetap dilakukan gun
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Sejumlah Petugas membongkar sejumlah kios pedagang kaki lima (PKL) di Stasiun Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Ahad (30/12). Meskipun proses penertiban ini sempat ricuh karena sejumlah mahasiswa mengajak berdialog namun proses penertiban tetap dilakukan gun

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Puluhan mahasiswa gabungan dari Universitas Indonesia (UI), Politehnik Negeri Jakarta (PNJ), Universitas Pancasila (UP), UIN Jakarta, dan STT Nurul Fikri melakukan unjuk rasa di depan Stasiun Pondok Cina, Depok, Kamis. Mereka menolak penggusuran pedagang di areal Stasiun Pondok Cina.

Koordinator aksi UI, Eko Yudi Prasetya, mengatakan telah membuat aliansi pedagang dari Bogor hingga Manggarai untuk menolak penggusuran. "Kita bikin aliansi pedagang dari Bogor sampai Manggarai. Kita tolak penggusuran, ayo berunding," katanya, Kamis (3/1).

Menurutnya, penggusuran para pedagang tidak pernah melalui perundingan dan hanya menggunakan surat edaran. Bahkan, surat edaran dikatakannya diberikan secara mendadak. Sehingga membuat para pedagang panik karena tidak mempunyai tempat untuk berdagang.

Surat edaran yang diberikan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) diterima oleh para pedagang di sekitar Stasiun Pondok Cina pada 28 Desember 2012. Dalam surat tersebut, mereka diharuskan mengosongkan kios pada 3 Januari 2013. "Bahkan, ada yang baru dapet suratnya semalam," tambahnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement