REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan, dalam mengelola kerukunan antarumat beragama dan kemajemukan bangsa, sesungguhnya Indonesia diakui sebagai "kiblat" toleransi dan kerukunan beragama di dunia.

Penegasan tersebut disampaikan Suryadharma Ali dalam sambutannya pada peringatan Amal Bakti ke-67 di Halaman Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis.

Kementerian Agama berdiri pada 3 Januari 1946 dengan menteri pertama almarhum Haji Mohammad Rasjidi. Setiap memperingati hari amal bakti (HAB), jajaran karyawan kementerian tersebut diingatkan sejarah dan perjuangannya.

Suryadharma mengatakan agama tak bisa dipisahkan dari kehidupan negara. Kementerian Agama berdiri untuk memelihara dan menjamin kepentingan agama serta pemeluk-pemeluknya.

Ia mengingatkan tugas Kementerian Agama adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri dan sejahtera lahir batin.

Ikuti Whatsapp Channel Republika