REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Awal 2013 ini, harga beras di Jabar sudah mengalami kenaikan sebesar 10 persen.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Ferry Sofwan, harga beras tersebut naik karena para pedagang di beberapa daerah stoknya relatif berkurang.
Oleh karena itu, Ferry meminta Disperindag kabupaten/kota untuk reaktif dan cepat tanggap. Begitu beras di daerahnya naik, segera mengajukan operasi pasar.
"Sub Divre Bulog harus dihubungi secepatnya untuk operasi pasar, berapa persen pun kenaikannya," ujar Ferry, Kamis (3/1).
Ferry mengatakan untuk beras IR 64 saat ini harganya sudah Rp 8.500 dari Rp 8.000. Trennya, kata dia, dari akhir Desember sampai awal Januari 2013, hasil survei ke lima pasar yang ada di Jabar, harga beras sudah naik.
''Sebenarnya sepanjang stoknya ada, tidak masalah. Operasi pasar dilakukan kalau sudah terasa memberatkan," katanya.
Informasi yang didapat Disperindag, stok beras di Bulog Jabar masih aman hingga Maret 2013.